KERAJAAN ISLAM KUTAI
E.
Awal Berdirinya Kerajaan Kutai Islam (Kertanegara)
Kerajaan
Kutai islam dikenal juga dengan kerajaan Kertanegara ing Martadipura yang
berdiri setelah peperangan besar dengan kerajaan Kutai Martapura di Muara Kaman
kira-kira tahun 1605 M, dengan terjadinya peprangan tersebut penyatuan antara
kedua kerajaan tersebut terjadi setelah kerajaan Kutai Martapura mengalami
kekalahan. Kerajaan ini berdiri pada awal abad ke-13 di tepian batu atau Kutai
lama, yaitu daerah yang dekat dengan Samarinda sekarang, pemilihan lokasi ini
lebih disebabkan karena kutai lama adalah sebuah daerah yang dilalui oleh
sungai Mahakam yang juga berfungsi sebagai jalur perdagangan serta terkenal
akan kesuburan tanah yang cocok untuk iklim pertanian. Dengan rajanya yang
pertama yaitu Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325) (Soetoen 1975 : 57).
Kedaton Kutai Kartanegara
Meninjau
ulang kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) didirikan oleh pembesar kerajaan
Campa (Kamboja) bernama Kudungga, yang selanjutnya menurunkan Raja Asmawarman,
Raja Mulawarman, sampai 27 (dua puluh tujuh) generasi Kerajaan Kutai Mulawarman
yaitu sebagai berikut: Kudungga, Asmawarman, Mulawarman, Sri Warman, Mara
Wijaya Warman, Gayayana Warman, Wijaya Tungga Warman, Jaya Naga Warman, Nala
Singa Warman, Nala Perana Warmana Dewa, Galingga Warman Dewa, Indara Warman Dewa,
Sangga Wirama Dewa, Singa Wargala Warmana Dewa, Candra Warmana, Prabu Mulia
Tungga Dewa, Nala Indra Dewa, Indra Mulia Warmana Tungga, Srilangka Dewa, Guna
Perana Tungga, Wijaya Warman, Indra Mulia, Sri Aji Dewa, Mulia Putera, Nala
Pendita, Indra Paruta Dewa, dan Darma Setia.
Sementara
itu pada abad XIII di muara Sungai Mahakam berdiri Kerajaan bercorak Hindu Jawa
yaitu Kerajaan Kutai Kertanegara yang didirikan oleh salah seorang pembesar
dari Kerajaan Singasari yang bernama Raden Kusuma yang kemudian bergelar Aji
Batara Agung Dewa Sakti dan beristerikan Putri Karang Melenu sehingga kemudian
menurunkan putera bernama Aji Batara Agung Paduka Nira.
Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII dengan pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang mempersunting Putri Indra Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari Guna Perana Tungga salah satu Dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan kedua kerajaan tersebut. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) pada masa pemerintahan Raja Darma Setia.
Proses asimilasi (penyatuan) dua kerajaan tersebut telah dimulai pada abad XIII dengan pelaksanaan kawin politik antara Aji Batara Agung Paduka Nira yang mempersunting Putri Indra Perwati Dewi yaitu seorang puteri dari Guna Perana Tungga salah satu Dinasti Raja Mulawarman (Martadipura), tetapi tidak berhasil menyatukan kedua kerajaan tersebut. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai Mulawarman (Martadipura) pada masa pemerintahan Raja Darma Setia.
Dalam
pertempuran tersebut Raja Darma Setia mengalami kekalahan dan gugur di tangan
Raja Kutai Kertanegara Aji Pangeran Sinum Panji, yang kemudian berhasil
menyatukan kedua kerajaan Kutai Tersebut sehingga wilayahnya menjadi sangat
luas dan nama kerajaannyapun berubah menjadi Kerajaan Kutai Kertanegara Ing
Martadipura yang kemudian menurunkan Dinasti Raja-raja Kutai Kertanegara sampai
sekarang.
Menurut
silsilah (Raja-raja dalam negeri) Kutai (Kertanegara), bahwa cikal bakal
kerajaan Kutai Kertanegara ialah: Aji Batara agung Dewa Sakti, ditinjau dari
segi mitosnya bahwa beliau turun dari langit dan memiliki kesaktian membawa
sebuah telur dan sebuah keris yang bernama keris Burit Kang. Aji Batara Agung
kawin dengan Putri Karang Melenu yang lahir dari buih Sungai Mahakam, dengan
segala kebesaran duduk di atas gong yang di angkat oleh Lembu Suana yang
berdiri di atas kepala naga besar. Tangan kanan memegang emas dan tangan kiri
telur ayam.
Kita dapat
mengetahui bahwa pada masa akhir kerajaan Kutai Martapura terjadi suatu
pemberontakan-pemberontakan, baik yang dilakukan oleh keluarga raja sendiri
maupun pihak luar disebabkan melemahnya keuatan dalam segala aspek pemerintahan
seningga dinilai tidak lagi dapat menjalankan pemerintahan dengan baik. Jadi
hal ini perlu suatu revisi, baik dari raja, sistemnya, serta mungkin agamanya yang
menjadi anutan para penguasa raja Hindu-Buddha khususnya Kerajaan Kutai. Hal
itu mungkin dapat memicu terjadinya suatu peperangan yang terjadi antara
Kerajaan Kutai Martapura dan Kerajaan Kutai Kartanegara.
Pada masa
ini kerajaan Kutai Kartanegara belum terjadi suatu perubahan yang sangat
mencolok, artinya disaat pemerintahan Aji Batara Agung Dewa Sakti keadaan
pemerintahan masih seperti raja kerajaan Kutai Martapura karna masih awal
perkembangannya dan juga masih beragama Hindu cumin letak kerajaannya yang
berbeda
F. Sistem
Pemerintahan Kerajaan Kutai Kartanegara
Dalam system
ini Sultan/raja membawahi mangkubumi, jabatan yang biasanya dipegang oleh
keluarga dekat raja/sultan misalnya paman. Tugas mangkubumi mewakili raja dalam
sebuah acara apabila raja berhalangan hadir dan memangku jabatan raja untuk
menggantikan kedudukan putra mahkota apabila putra mahkota tersebut belum
berumur 21 tahun dan ini tercantum dalam Undang-Undang pasal 9 (soeton 1975
: 54).
Kedudukan di
bawah raja yang setara dengan Mangkubumi adalah majelis orang-orang besar arif
dan bijaksana. Majelis berisi kaum bangsawan dan rakyat biasa yang mengerti
adat-istiada Kutai, majelis ini bertugas membuat rancangan peraturan dan di
ajukan pada raja. Apabila peraturan tersebut disetujui maka akan di berlakukan
kepada seluruh rakyat Kutai Kartanegara ing Martadipura dan ini juga disebut
“adat yang diadatkan”.
Menteri
berkedudukan dibawah raja dan bertugas sebagai mediator antara raja dan
mangkubumi dengan rakyat, punggawa, dan petinggi (Kepala Kampung). Menteri
diangkat dari keluarga dekat raja atau keturunan bangsawan, kedudukan dan
fungsi menteri diatur dalam Undang-Undang kerajaan yang dikenal dengann “Panji
salaten”. Tugas dari menteri ini adalah menjalankan perintah raja dan
mangkubumi, memberikan nasehat kepada raja ketika menjalankan hokum dan adat
bersama senopati, dan punggawa agar hokum berjalan dengan baiak, menghukum
gantung hulubalang dan senopati yang berkhianat pada kerajaan, menyelenggarakan
kesejahteraan rakyat, dan menyanggah pendapat rakyat yang zalim dan berbuat
sewenang-wenang.
Senopati
kedudukannya berada di bawah menteri dan bertugas menjaga keamanan dan
ketentraman kerajaan, menjalankan perintah raja, mangkubumi, menteri, dan
pelaksana acara adat.
Punggawa
merupakan ketua dalam sebuah perkampungan dan berada dibawah menteri dan
sejajar dengan senopati, akan tetapi punggawa lah yang berhubungan langsung
dengan rakyat jadi hubungannya dekat dengan meneri.
Sedangkan
kedudukan paling bawah dalam pemerintahan adalah jabatan petinggi atau kepala
kampung, dan diangkat berdasarkan jasa terhadap kerajaan dan berlaku pada kaum
biasa, dan kedudukan berada di bawah punggawa, serta sebagai penyambung
inspirasi rakyat untuk disampaikan kepada punggawa dan di atasnya.
G.
Berakhirnya Kesultanan Kutai Kartanegara
Pada masa
Aji Muhammad Parkesit (1920-1960). Pada masa selanjutnya, kekuasaan politik dan
ekonomi Kesultanan secara berangsur-angsur dan sistematis dipangkas oleh
pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan Pendudukan Jepang melalui serangkaian
perjanjian, pemberian hak monopoli dagang, maupun pemberian hak penarikan pajak
dan cukai. Demikian pula pada masa kemerdekaan RI, kedudukan Kutai
Kartanegara turun tingkatannya atau hilang sama sekali, secara bertahap dari
kesultanan menjadi Daerah Istimewa, lalu sebagai Daerah Swapraja, dan akhirnya
sebagai Kabupaten dengan wilayah yang lebih sempit dari pada sebelumnya.Sultan
beserta keturunan tak secara otomatis menjadi kepala pemerintahan yang
turun-temurun.
Pada tanggal
27 Desember 1949, Dewan Kesultanan tergabung ke dalam Republik Indonesia
Serikat. Lalu pada tahun 1953, Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura
diubah menjadi Daerah Istimewa Kutai melalui UU Darurat No.3 Th.1953 menjadi
daerah otonomi tingkat kabupaten.
Berdasarkan
UU No. 27 tahun 1959 tentang “Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II di
Kalimantan”, wilayah Daerah Istimewa Kutai dipecah menjadi 3 Daerah Tingkat II,
yaitu:
1. Daerah
Tingkat II Kutai dengan ibukota Tenggarong
3. Kotapraja
Samarinda dengan ibukota Samarinda.
Aji Muhammad Parikesit
Pada tanggal
20 Januari 1960, APT Pranoto selaku Gubernur Kalimantan Timur, atas nama
Menteri Dalam Negeri melantik ketiga kepala Daerah Tingkat II, salah satunya
adalah Aji Raden Padmo sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kutai. Sehari
kemudian, 21 Januari 1960, bertempat di Balairung Keraton Kesultanan Kutai
Kartanegara ing Martadipura di Tenggarong, diadakan Sidang Khusus DPRD Daerah
Istimewa Kutai. Inti dari acara ini adalah serah terima pemerintahan dari
Kepala Kepala Daerah Istimewa Kutai, Sultan Aji Muhammad Parikesit kepada Aji
Raden Padmo sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kutai, Kapten Soedjono
(Walikota Samarinda), dan A.R. Sayid Mohammad (Walikota Balikpapan). Dengan serah
terima pemerintahan tersebut berarti Pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara
dibawah Aji Sultan Muhammad Parikesit berakhir.
Adapun
beberapa faktor yang menyebabkan berakhirnya kekuasaan kerajaan Kutai
Kertanegara, diantaranya yaitu:
- Sedikit Sekali Adanya Usaha Kerajaan untuk Mengadakan Integrasi dengan Masyarakat
Raja yang
tadinya dihormati dan dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai tempat mengadukan
nasib malang dirinya, yang dianggap sebagai juru penyelamat dan menjamin
kesejahteraan rakyat, namun tidak dapat berbuat apa-apa stelah mendapat tekanan
dari pihak Kolonial Belanda. Padahal hasil yang diterima oleh kerajaan masih
cukup besar.
Tetapi semua
hasil yang diperoleh kerajaan, sepenuhnya hanya dipergunakan untuk
menyelenggarakan kesejahteraan pribadi raja beserta seluruh keluarganya saja.
Tiap-tiap tahun diadakan ramaian erau untuk menyanjung kemegahan keluarga
raja-raja Kutai. Kenyataan tersebut terbanding terbalik dengan keadaan rakyat
Kutai sendiri, dimana rakyat jelata tetap melarat dan nasibnya kurang
diperhatikan. Kenyataan yang diterima oleh rakyat ini menimbulkan
ketidaksenangan terhadap sultannya yang dianggap tidak mampu memberikan
kesejahteraan bagi rakyat dan tidak berniat untuk mengubah nasib rakyatnya.
- Adanya Tuntutan yang gigih dari Rakyat Kutai Sendiri untuk Menhapuskan Swapraja
Faktor ini
timbul akibat adanya perbedaan sosial yang mencolok, antara kehidupan raja
serta keluarganya yang mewah di satu pihak, dan kehidupan rakyat yang melarat
di lain pihak. Sehingga rakyat Kutai sendiri merasakan bahwa tidak ada gunanya
menyongkong kelangsungan hidup kerajaan yang tidak membawa keuntungan apa-apa
bagi rakyat. Selain itu, pada umumnya rakyat Kutai sendiri sangat bersimpati
terhadap Republik Indonesia.
H.
Dihidupkannya Kembali Kesultanan Kutai Kertanegara
Ada upaya
kembali dari Bupati Kartanegara, Syaukani, Syaukani Hasan Rais, Untuk kembali
menghidupkan Kesultana Kutai Kartanegara pada era reformasi. Upaya ini dimulai
tepatnya pada tahun 1999. Upaya ini ditempuh dengan alas an untuk membangun
pariwisata dan menjaga cagar budaya.
Upaya
tersebut menunai hasil pada tahun 2001, ketika Pemerintah Republik Indonesia
melalui Presiden Abdurrahman Wahid mengizinkan dan mengakui pendirian kembali
Kesultanan Kartanegara ing Martadipura yang ditandai dengan pengangkatan Putra
Mahkota, H. Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat diangkat sebagai sultan
di Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura dengan gelar sulatan Haji Aji
Muhammad Salehuddin II.
Silsilah
Sultan Kartanegara:
- Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325)
- Aji Batara Agung Paduka Nira (1325-1360)
- Aji Maharaja Sultan (1360-1420)
- Aji Raja Mandarsyah (1420-1475)
- Aji Pangeran Tumenggung Bayabaya (1475-1545)
- Aji Raja Mahkota Mulia Alam (1545-1610)
- Aji Dilanggar (1610-1635)
- Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa ing Martapura (1635-1650)
- Aji pangeran Dipati Agung ing Martapura (1650-1665)
- Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma ing Martapura (1665-1686)
- Aji Ragi Gelar Ratu Agung (1686-1700)
- Aji Pangeran Dipati Tua (1700-1710)
- Aji Pangeran Anum Panji Mendapa ing Martapura (1710-1735)
- Aji Muhammad Idris (1735-1778)
- Aji Muhammad Aliyeddin (1778-1780)
- Aji Muhammad Muslihuddin (1780-1816)
- Aji Muhammad Salehuddin (1816-1845)
- Aji Muhammad Sulaiman (1850-1899)
- Aji Muhammad Alimuddin (1899-1910)
- Aji Muhammad Parikesit (1920-1960)
- Haji Aji Muhammad Salehuddin (1999-sekarang)
Dalam
Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, gelar kebangsawanan yang
digunakan oleh keluarga kerajaan adalah Aji. Gelar Aji diletakkan didepan nama
anggota keluarga kerajaan. Dalam gelar kebangsawanan Kutai Kartanegara dikenal
penggunaan gelar sebagai berikut:
- Aji Sultan
Digunakan untuk penyebutan nama Sultan bagi kerabat kerajaan - Aji Ratu
Gelar yang diberikan bagi permaisuri Sultan - Aji Pangeran
Gelar bagi putera Sultan. - Aji Puteri
Gelar bagi puteri Sultan. Gelar Aji Puteri setara dengan Aji Pangeran. - Aji Raden
Gelar yang setingkat diatas Aji Bambang.
Gelar ini
diberikan oleh Sultan hanya kepada pria bangsawan Kutai yang sebelumnya
menyandang gelar Aji Bambang.
- Aji Bambang
Gelar yang setingkat lebih tinggi dari Aji.
Gelar ini
hanya dapat diberikan oleh Sultan kepada pria bangsawan Kutai yang sebelumnya
menyandang gelar Aji saja.
- Aji
Gelar bagi keturunan bangsawan Kutai. Gelar Aji hanya dapat diturunkan oleh pria bangsawan Kutai.
Wanita Aji
yang menikah dengan pria biasa tidak dapat menurunkan gelar Aji kepada
anak-anaknya
Jika pria
Aji menikah dengan wanita dari kalangan bangsawan Kutai sendiri atau dari
kalangan rakyat biasa maupun suku lain, maka putra-putrinya berhak menyandang
gelar Aji. Namun jika wanita Aji menikah dengan pria yang bukan keturunan
bangsawan Kutai, maka putra-putrinya tidak dapat memperoleh gelar Aji, kecuali
jika wanita Aji tersebut menikah dengan bangsawan keturunan Arab (Sayid).
Jika wanita
Aji menikah dengan keturunan Arab (Sayid), maka putra-putrinya memperoleh gelar
sebagai berikut:
- Aji Sayid
Gelar ini diturunkan kepada putera dari wanita Aji yang menikah dengan pria keturunan Arab. - Aji Syarifah
Gelar ini diturunkan kepada puteri dari wanita Aji yang menikah dengan pria keturunan Arab.
Gelar Aji
Sayid maupun Aji Syarifah tetap setara dengan gelar Aji biasa. Artinya gelar
ini tetap dibawah Aji Bambang maupun Aji Raden.
Apa Yang
terlintas di benak Andari Bila mendengar nama di Pulau Kumala? Bila Andari
berada di daerah adalah Kutai Kartanegara, Samarinda, Dan Sekitarnya, mungkin
nama di Pulau Kumala Sudah TIDAK Asing Lagi di Telinga Andari. Namun apakah
Andari industri tahu Tempat seperti apakah Pulau Kumala ITU? PADA Tanggal 09
April 2014, Saya Beserta beberapa kawan Saya, menyempati berkunjung Ke salat
Satu objek Wisata di Tenggarong Penyanyi.
Gerbang Pulau Kumala
Asal Usul / Cerita Awal Pulau Kumala
Pulau Kumala merupakan shalat Satu destinasi Wisata Yang terletak di Tenggarong, Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara. Sebenarnya Pulau Kumala merupakan daerah adalah delta sungai mahakam Yang berada di Tenggarong. PADA awalnya, pulau Seluas 85 hektar Penyanyi merupakan sedimentasi lumpur Yang membentuk tanah. Pulau Penyanyi KARENA unik Tampak seperti perahu di Tengah sungai. SEBELUM Berubah Menjadi SEBUAH Tempat Rekreasi modern, Kumala Adalah SEBUAH Tempat untuk review ratusan bekantan (Nasalis Larvatus) Dan different JENIS reptil liar Kalimantan. PADA Tahun 2000, Pulau Kumala Mulai dibangun Dan dijadikan destinasi wisata. PADA Tahun 2002, bertepatan DENGAN Festival Erau, Pulau Kumala Dibuka PADA zaman bupati Syaukani HR
Bagaimana menuju ke sana?
Untuk review Menuju Pulau Kumala can be Andari tempuh DENGAN doa Jalur BERBEDA. Rute Pertama, Bagi Andari memulai Perjalanan Dari kota Bontang, Samarinda, Dan Sekitarnya, Andari can be Menuju Jalan Antasari, Samarinda Dan Terus menelusuri jalan Penyanyi Sampai Menuju Tenggarong Seberang. Penghasilan kena pajak ITU, Andari Harus menyebrang Ke Tenggarong, baik using Kapal penyebrangan gratis ATAU perahu penyebrangan Kendaraan Yang dikenakan mencakup biaya Rp 20.000 untuk review mengangkut Kendaraan Roda Empat Andari melintasi sungai mahakam. Bila Andari berlabuh DENGAN Kapal berbayar, Andari akan berlabuh di Dermaga Yang berada di Jalan Diponegoro, Tenggarong, Penghasilan kena pajak ITU, Andari can be meneruskan Perjalanan Andari Menuju Tempat penyebrangan Menuju Pulau Kumala, Kurang LEBIH 5-10 Menit Perjalanan. Total Waktu Yang ditempuh Bila melewati Jalan Antasari, Samarinda, diperlukan Waktu Sekitar 45 Menit Menuju Tenggarong Seberang. Rute kedua, Bagi Andari Yang memulai Perjalanan Dari Balikpapan, Samboja, Dan Loa Janan, Andari can be Pergi Menuju Jl. Soekarno-Hatta (poros jalan Balikpapan-Samarinda), Sampai Pertigaan loa duri (KM O Loa Janan), Andari can be mengambil Arakh kiri Menuju Loa Duri, Lalu Loa Kulu, Dan kemudian Tenggarong. Penghasilan kena pajak Sampai Tenggarong, ambil jalan lurus Menuju Pusat Kota Tenggarong. Tempat penyebrangan Pulau Kumala berada di Sebelah Kanan, TIDAK JAUH Dari Masjid Hijau Yang berada di Tepi Sungai Mahakam. Total Waktu Yang ditempuh Bila Andari Dari Balikpapan Dan Sekitar 3 jam Menuju Tenggarong.
Tempat penyebrangan Pulau Kumala
Gerbang Tempat penyebrangan Pulau Kumala
Gerbang Tempat penyebrangan Pulau Kumala
daerah Sampai Penghasilan kena pajak Gerbang penyebrangan Menuju Pulau Kumala, Segera parkirkan Kendaraan Andari di Tempat PARKIR Yang has disediakan. Tempat PARKIR mobil berada di Samping Dari Gerbang, Jumlah: Tersedia Cukup Luas sedangkan PARKIR bermotor can be Andari titip Saat MASUK Gerbang Tempat penyebrangan. Untuk review menyebrang Ke Pulau Kumala, Andari can be menaiki panjang Boat ATAU ketingting gede DENGAN mencakup biaya Sekitar Rp 6.000 / orang ATAU Rp 30.000 / Kapal (5 orang).
Menyebrang Ke Pulau Kumala
Panjang Boat menyebrang Ke Pulau Kumala
Wahana Dan FASILITAS di Pulau Kumala
Bila Andari Mulai mendekati Tempat sandar Pulau Kumala, Dari kejauhan Andari akan Mulai Melihat hal Gerbang Selamat Datang Rekreasi Kumala Fantasy Island.
In Action @Gerbang Pulau Kumala
TIDAK JAUH Dari Gerbang selamat Datang tersebut, Andari akan Melihat hal Pintu MASUK Dan loket Pembelian Tiket MASUK Pulau Kumala. Saat Saya berserta kawan-kawan Saya, Harga Tiket MASUK sebesar Rp 20.000 / orang. Sayangnya Saat Kami Datang, TIDAK ADA wahana Yang buka / siap. Jadi Kami Hanya berkeliling using mobil wisata.
Tempat Pembelian Tiket MASUK Pulau Kumala
Tempat Pembelian Tiket MASUK Pulau Kumala
Mobil Wisata? Mungkin Andari Cukup kaget mendengarnya. Ya, di Pulau Kumala disediakan mobil Wisata untuk review berkeliling Pulau Fantasi Penyanyi. Harga MASUK Diatas, Sudah termasuk DENGAN mobil Wisata Yang mengantarkan Andari berkeliling pulau.
Mobil Wisata Pulau Kumala
Mobil Wisata Pulau Kumala
Pertama, kami diantar Ke Lokasi Penginapan / Villa Yang ADA di Pulau Kumala. Nama villa tersebut Adalah DJS Resort. Resort Penyanyi memiliki Kolam Renang, cottage, Dan sarana lainnya Bagi Yang Ingin beristirahat di pulau. Harga untuk review menginap di resort Penyanyi berdasarkan information Yang Saya dapatkan Adalah Rp 450.000 / Malam untuk review penyewaan 1 pondok Yang didalamnya Terdapat 2 Kamar. Sayangnya, resor ini tidak dikelola DENGAN baik, mungkin sejalan DENGAN Kondisi Pulau Kumala Yang also Kurang terawat Dan Mulai ditinggalkan wisatawan / pengunjung. Kondisi KOLAM renangnya Sudah berlumut Dan Keruh airnya, terlihat TIDAK dibersihkan. Kondisi Danau Kecil Dan Permainan Kapal angsa also TIDAK terawat.
Villa Pulau Kumala
DJS Resort, Pulau Kumala
Selanjutnya, kami Menuju Patung Lembuswana Yang terletak di Ujung Pulau Kumala Penyanyi. Sejarah Dari patung Lembuswana Yang berada di Pulau Kumala Penyanyi Adalah patung Yang Dibuat di Kentolan Kidul, Guwosari, Panjangan Bantul, Yogyakarta selama Enam bulan PADA Tahun 2010. Patung Lembuswana berbahan perunggu DENGAN Tinggi Sekitar 13 meteran Dan Berat 29 Ton DENGAN 27 Seniman patung orangutan Yang berkolaborasi MEMBUAT patung Lembuswana Penyanyi.
Patung Lembuswana, Ikon Pulau Kumala
Patung Lembuswana, Ikon Pulau Kumala
Di daerah patung Lembuswana Penyanyi, also Tampak TIDAK terawatnya daerah pulau kumala. Bangunan Tempat berdirinya patung terlihat berantakan. Lokasi KOLAM mancur Depan patung also TIDAK terawat Dan terlihat Kotor. KOLAM mancur ITU pun TIDAK difungsikan.
Kondisi Bangunan Patung Lembuswana
Destinasi Selanjutnya Adalah Pura Pasak. Namun SEBELUM memasuki pura pasak, Andari akan melewati 3 buah Bangunan Rumah Lamin, Yang merupakan rumah suku adat dayak. Bahan Utama Bangunan rumah adat Lamin Adalah kayu ulin ATAU Banyak orangutan Yang menyebutnya sebagai kayu besi. Disebut kayu besi KARENA Memang Beroperasi kayu tersebut Adalah kayu Yang Sangat KUAT. Bahkan Banyak orangutan mengatakan JIKA kayu ulin terkena udara Maka justru Tingkat kekuatannya akan Semakin keras. Mungkin HAL Inilah Yang MEMBUAT Banyak orangutan Yang Membangun rumah di differences dataran rawa ATAU Pinggiran sungai namun tahan lama Umur bangunannya. Bangunan Selain, totem-totem Yang ADA di Bagian Depan Lamin also Terbuat Dari Bahan kayu ulin.
Rumah Adat Dayak (Rumah Lamin), Pulau Kumala
Pura Pasak merupakan dibangun untuk review menghargai penganut hindu Yang berada di wilaya Kabupaten Kutai Kartanegara. Mungkin TIDAK seberapa penganut Hindu di Kabupaten Penyanyi, namun Bila menilik Dari Sejarah, Kerajaan Kutai, merupakan Kerajaan Pertama di Indonesia Yang menganut agama Hindu. Di pura Penyanyi, Andari akan Melihat hal doa buah patung Lembuswana di kiri Kanan Dan patung Lembuswana Yang berada di Tengah. Penghasilan kena pajak melewati patung Lembuswana, Andari akan Melihat hal Gerbang pura Yang menyerupai pura di Bali. Melewati Gerbang pura tersebut, Andari akan Melihat hal Singgasana, seperti Singgasana Raja Kutai, Yang berada di Bagian pagar Ujung Dari pura.
Patung 2 Lembuswana, Pura Pasak, Pulau Kumala
Patung 2 Lembuswana, Pura Pasak, Pulau Kumala
Patung Lembuswana, Candi Pulau Kumala
Patung Lembuswana, Candi Pulau Kumala
Foto Pura Pasak Pulau Kumala
Foto Pura Pasak Pulau Kumala
Sewaktu Saya Beserta kawan Saya mengunjungi Tempat Penyanyi, Sky Tower, Mobil Murah gantung, Dan kereta mini TIDAK Dibuka sehingga Kami TIDAK can be Melihat hal Tenggarong Dari differences KARENA Sky Tower Dan Kereta Gantung hearts Tahap Perbaikan, sedangkan kereta mini TIDAK DAPAT digunakan KARENA daerah melacak Jalur Mobil Murah Banyak ditutupi rumput liar Dan Masih dibersihkan. Mungkin HAL Penyanyi dilakukan untuk review menyambut Festival Erau di Kabupaten Kutai Kartanegara Yang akan diadakan PADA Tanggal 15-22 Juni 2014.
Berdasarkan situs Kabupaten Kutai Kartanegara, berikut Penyanyi merupakan different harga MASUK wahana Yang berada di Pulau Kumala.
1. Sky Tower setinggi 75 meter
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 7.500, -
Anak-anak: Rp. 5.000, -
2. Mini Train
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 5.000, -
Anak-anak: Rp. 2.500, -
3. Merry Go Round
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 5.000, -
Anak-anak: Rp. 2.500, -
4. Mobil Angkutan Wisata
Tarif (Ticket Fee):
Dewasa: Rp. 1.000, -
Anak-anak: Rp. 1.000, -
5. Kereta Gantung (mobil kabel)
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 7.500, -
Anak-anak: Rp. 5.000, -
6. Arena Permainan
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 5.000, -
Anak-anak: Rp. 2.500, -
7. Trampolin
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 7.500, -
Anak-anak: Rp. 5.000, -
Investasi gede Yang has Dibuat, dibiarkan Begitu Saja. El John Yang Semula Mengelola Tempat Penyanyi pun mangkrak KARENA TIDAK Sanggup membayar mencakup biaya Tahunan Rp 500 juta Ke Pemkab Kukar sehingga sejak 2007, Pulau Kumala diambil Alih Pemkab. Pulau Penyanyi memiliki concept Yang unik Dan menarik, namun sayangnya KARENA Kurang Perawatan, Pulau Kumala Mulai Kurang peminatnya. Padahal, Pulau Kumala memiliki Potensi Yang gede Dan can be disandingkan DENGAN Taman Mini Indonesia Indah ataupun Ancol Yang berada di Jakarta. Investasi Awal Yang gede Yang has ditanamkan Oleh Pemkab Kukar Penyanyi, Sangat disayangkan Bila TIDAK dirawat Dan dijaga DENGAN Baik. Kondisi fasilitasnya Sudah Sangat memprihatinkan. DJS Resort tampat bak villa tak berpenghuni Dan Kotor Serta horor, mobil Wisata Hanya Unit Tersisa Satu, langit menara TIDAK can be difungsikan, Banyak ilalang Yang TIDAK sedap dipandang, Rumah Lamin Dan Tempat souvenir pun tak difungsikan Kembali Dan terlihat tak terawat. * Menurut Saya, Bila pemkab Kukar serius menangani Wisata di wilayahnya, pulau kumala perlulah diperhatikan DENGAN seksama. Pulau Kumala memiliki Potensi Luar Biasa untuk review dijadikan ikon Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, disamping Museum Mulawarman Dan Waduk Sukarame
Gerbang Pulau Kumala
Asal Usul / Cerita Awal Pulau Kumala
Pulau Kumala merupakan shalat Satu destinasi Wisata Yang terletak di Tenggarong, Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara. Sebenarnya Pulau Kumala merupakan daerah adalah delta sungai mahakam Yang berada di Tenggarong. PADA awalnya, pulau Seluas 85 hektar Penyanyi merupakan sedimentasi lumpur Yang membentuk tanah. Pulau Penyanyi KARENA unik Tampak seperti perahu di Tengah sungai. SEBELUM Berubah Menjadi SEBUAH Tempat Rekreasi modern, Kumala Adalah SEBUAH Tempat untuk review ratusan bekantan (Nasalis Larvatus) Dan different JENIS reptil liar Kalimantan. PADA Tahun 2000, Pulau Kumala Mulai dibangun Dan dijadikan destinasi wisata. PADA Tahun 2002, bertepatan DENGAN Festival Erau, Pulau Kumala Dibuka PADA zaman bupati Syaukani HR
Bagaimana menuju ke sana?
Untuk review Menuju Pulau Kumala can be Andari tempuh DENGAN doa Jalur BERBEDA. Rute Pertama, Bagi Andari memulai Perjalanan Dari kota Bontang, Samarinda, Dan Sekitarnya, Andari can be Menuju Jalan Antasari, Samarinda Dan Terus menelusuri jalan Penyanyi Sampai Menuju Tenggarong Seberang. Penghasilan kena pajak ITU, Andari Harus menyebrang Ke Tenggarong, baik using Kapal penyebrangan gratis ATAU perahu penyebrangan Kendaraan Yang dikenakan mencakup biaya Rp 20.000 untuk review mengangkut Kendaraan Roda Empat Andari melintasi sungai mahakam. Bila Andari berlabuh DENGAN Kapal berbayar, Andari akan berlabuh di Dermaga Yang berada di Jalan Diponegoro, Tenggarong, Penghasilan kena pajak ITU, Andari can be meneruskan Perjalanan Andari Menuju Tempat penyebrangan Menuju Pulau Kumala, Kurang LEBIH 5-10 Menit Perjalanan. Total Waktu Yang ditempuh Bila melewati Jalan Antasari, Samarinda, diperlukan Waktu Sekitar 45 Menit Menuju Tenggarong Seberang. Rute kedua, Bagi Andari Yang memulai Perjalanan Dari Balikpapan, Samboja, Dan Loa Janan, Andari can be Pergi Menuju Jl. Soekarno-Hatta (poros jalan Balikpapan-Samarinda), Sampai Pertigaan loa duri (KM O Loa Janan), Andari can be mengambil Arakh kiri Menuju Loa Duri, Lalu Loa Kulu, Dan kemudian Tenggarong. Penghasilan kena pajak Sampai Tenggarong, ambil jalan lurus Menuju Pusat Kota Tenggarong. Tempat penyebrangan Pulau Kumala berada di Sebelah Kanan, TIDAK JAUH Dari Masjid Hijau Yang berada di Tepi Sungai Mahakam. Total Waktu Yang ditempuh Bila Andari Dari Balikpapan Dan Sekitar 3 jam Menuju Tenggarong.
Tempat penyebrangan Pulau Kumala
Gerbang Tempat penyebrangan Pulau Kumala
Gerbang Tempat penyebrangan Pulau Kumala
daerah Sampai Penghasilan kena pajak Gerbang penyebrangan Menuju Pulau Kumala, Segera parkirkan Kendaraan Andari di Tempat PARKIR Yang has disediakan. Tempat PARKIR mobil berada di Samping Dari Gerbang, Jumlah: Tersedia Cukup Luas sedangkan PARKIR bermotor can be Andari titip Saat MASUK Gerbang Tempat penyebrangan. Untuk review menyebrang Ke Pulau Kumala, Andari can be menaiki panjang Boat ATAU ketingting gede DENGAN mencakup biaya Sekitar Rp 6.000 / orang ATAU Rp 30.000 / Kapal (5 orang).
Menyebrang Ke Pulau Kumala
Panjang Boat menyebrang Ke Pulau Kumala
Wahana Dan FASILITAS di Pulau Kumala
Bila Andari Mulai mendekati Tempat sandar Pulau Kumala, Dari kejauhan Andari akan Mulai Melihat hal Gerbang Selamat Datang Rekreasi Kumala Fantasy Island.
In Action @Gerbang Pulau Kumala
TIDAK JAUH Dari Gerbang selamat Datang tersebut, Andari akan Melihat hal Pintu MASUK Dan loket Pembelian Tiket MASUK Pulau Kumala. Saat Saya berserta kawan-kawan Saya, Harga Tiket MASUK sebesar Rp 20.000 / orang. Sayangnya Saat Kami Datang, TIDAK ADA wahana Yang buka / siap. Jadi Kami Hanya berkeliling using mobil wisata.
Tempat Pembelian Tiket MASUK Pulau Kumala
Tempat Pembelian Tiket MASUK Pulau Kumala
Mobil Wisata? Mungkin Andari Cukup kaget mendengarnya. Ya, di Pulau Kumala disediakan mobil Wisata untuk review berkeliling Pulau Fantasi Penyanyi. Harga MASUK Diatas, Sudah termasuk DENGAN mobil Wisata Yang mengantarkan Andari berkeliling pulau.
Mobil Wisata Pulau Kumala
Mobil Wisata Pulau Kumala
Pertama, kami diantar Ke Lokasi Penginapan / Villa Yang ADA di Pulau Kumala. Nama villa tersebut Adalah DJS Resort. Resort Penyanyi memiliki Kolam Renang, cottage, Dan sarana lainnya Bagi Yang Ingin beristirahat di pulau. Harga untuk review menginap di resort Penyanyi berdasarkan information Yang Saya dapatkan Adalah Rp 450.000 / Malam untuk review penyewaan 1 pondok Yang didalamnya Terdapat 2 Kamar. Sayangnya, resor ini tidak dikelola DENGAN baik, mungkin sejalan DENGAN Kondisi Pulau Kumala Yang also Kurang terawat Dan Mulai ditinggalkan wisatawan / pengunjung. Kondisi KOLAM renangnya Sudah berlumut Dan Keruh airnya, terlihat TIDAK dibersihkan. Kondisi Danau Kecil Dan Permainan Kapal angsa also TIDAK terawat.
Villa Pulau Kumala
DJS Resort, Pulau Kumala
Selanjutnya, kami Menuju Patung Lembuswana Yang terletak di Ujung Pulau Kumala Penyanyi. Sejarah Dari patung Lembuswana Yang berada di Pulau Kumala Penyanyi Adalah patung Yang Dibuat di Kentolan Kidul, Guwosari, Panjangan Bantul, Yogyakarta selama Enam bulan PADA Tahun 2010. Patung Lembuswana berbahan perunggu DENGAN Tinggi Sekitar 13 meteran Dan Berat 29 Ton DENGAN 27 Seniman patung orangutan Yang berkolaborasi MEMBUAT patung Lembuswana Penyanyi.
Patung Lembuswana, Ikon Pulau Kumala
Patung Lembuswana, Ikon Pulau Kumala
Di daerah patung Lembuswana Penyanyi, also Tampak TIDAK terawatnya daerah pulau kumala. Bangunan Tempat berdirinya patung terlihat berantakan. Lokasi KOLAM mancur Depan patung also TIDAK terawat Dan terlihat Kotor. KOLAM mancur ITU pun TIDAK difungsikan.
Kondisi Bangunan Patung Lembuswana
Destinasi Selanjutnya Adalah Pura Pasak. Namun SEBELUM memasuki pura pasak, Andari akan melewati 3 buah Bangunan Rumah Lamin, Yang merupakan rumah suku adat dayak. Bahan Utama Bangunan rumah adat Lamin Adalah kayu ulin ATAU Banyak orangutan Yang menyebutnya sebagai kayu besi. Disebut kayu besi KARENA Memang Beroperasi kayu tersebut Adalah kayu Yang Sangat KUAT. Bahkan Banyak orangutan mengatakan JIKA kayu ulin terkena udara Maka justru Tingkat kekuatannya akan Semakin keras. Mungkin HAL Inilah Yang MEMBUAT Banyak orangutan Yang Membangun rumah di differences dataran rawa ATAU Pinggiran sungai namun tahan lama Umur bangunannya. Bangunan Selain, totem-totem Yang ADA di Bagian Depan Lamin also Terbuat Dari Bahan kayu ulin.
Rumah Adat Dayak (Rumah Lamin), Pulau Kumala
Pura Pasak merupakan dibangun untuk review menghargai penganut hindu Yang berada di wilaya Kabupaten Kutai Kartanegara. Mungkin TIDAK seberapa penganut Hindu di Kabupaten Penyanyi, namun Bila menilik Dari Sejarah, Kerajaan Kutai, merupakan Kerajaan Pertama di Indonesia Yang menganut agama Hindu. Di pura Penyanyi, Andari akan Melihat hal doa buah patung Lembuswana di kiri Kanan Dan patung Lembuswana Yang berada di Tengah. Penghasilan kena pajak melewati patung Lembuswana, Andari akan Melihat hal Gerbang pura Yang menyerupai pura di Bali. Melewati Gerbang pura tersebut, Andari akan Melihat hal Singgasana, seperti Singgasana Raja Kutai, Yang berada di Bagian pagar Ujung Dari pura.
Patung 2 Lembuswana, Pura Pasak, Pulau Kumala
Patung 2 Lembuswana, Pura Pasak, Pulau Kumala
Patung Lembuswana, Candi Pulau Kumala
Patung Lembuswana, Candi Pulau Kumala
Foto Pura Pasak Pulau Kumala
Foto Pura Pasak Pulau Kumala
Sewaktu Saya Beserta kawan Saya mengunjungi Tempat Penyanyi, Sky Tower, Mobil Murah gantung, Dan kereta mini TIDAK Dibuka sehingga Kami TIDAK can be Melihat hal Tenggarong Dari differences KARENA Sky Tower Dan Kereta Gantung hearts Tahap Perbaikan, sedangkan kereta mini TIDAK DAPAT digunakan KARENA daerah melacak Jalur Mobil Murah Banyak ditutupi rumput liar Dan Masih dibersihkan. Mungkin HAL Penyanyi dilakukan untuk review menyambut Festival Erau di Kabupaten Kutai Kartanegara Yang akan diadakan PADA Tanggal 15-22 Juni 2014.
Berdasarkan situs Kabupaten Kutai Kartanegara, berikut Penyanyi merupakan different harga MASUK wahana Yang berada di Pulau Kumala.
1. Sky Tower setinggi 75 meter
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 7.500, -
Anak-anak: Rp. 5.000, -
2. Mini Train
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 5.000, -
Anak-anak: Rp. 2.500, -
3. Merry Go Round
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 5.000, -
Anak-anak: Rp. 2.500, -
4. Mobil Angkutan Wisata
Tarif (Ticket Fee):
Dewasa: Rp. 1.000, -
Anak-anak: Rp. 1.000, -
5. Kereta Gantung (mobil kabel)
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 7.500, -
Anak-anak: Rp. 5.000, -
6. Arena Permainan
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 5.000, -
Anak-anak: Rp. 2.500, -
7. Trampolin
Tarif (Ticket Fee)
Dewasa: Rp. 7.500, -
Anak-anak: Rp. 5.000, -
Investasi gede Yang has Dibuat, dibiarkan Begitu Saja. El John Yang Semula Mengelola Tempat Penyanyi pun mangkrak KARENA TIDAK Sanggup membayar mencakup biaya Tahunan Rp 500 juta Ke Pemkab Kukar sehingga sejak 2007, Pulau Kumala diambil Alih Pemkab. Pulau Penyanyi memiliki concept Yang unik Dan menarik, namun sayangnya KARENA Kurang Perawatan, Pulau Kumala Mulai Kurang peminatnya. Padahal, Pulau Kumala memiliki Potensi Yang gede Dan can be disandingkan DENGAN Taman Mini Indonesia Indah ataupun Ancol Yang berada di Jakarta. Investasi Awal Yang gede Yang has ditanamkan Oleh Pemkab Kukar Penyanyi, Sangat disayangkan Bila TIDAK dirawat Dan dijaga DENGAN Baik. Kondisi fasilitasnya Sudah Sangat memprihatinkan. DJS Resort tampat bak villa tak berpenghuni Dan Kotor Serta horor, mobil Wisata Hanya Unit Tersisa Satu, langit menara TIDAK can be difungsikan, Banyak ilalang Yang TIDAK sedap dipandang, Rumah Lamin Dan Tempat souvenir pun tak difungsikan Kembali Dan terlihat tak terawat. * Menurut Saya, Bila pemkab Kukar serius menangani Wisata di wilayahnya, pulau kumala perlulah diperhatikan DENGAN seksama. Pulau Kumala memiliki Potensi Luar Biasa untuk review dijadikan ikon Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, disamping Museum Mulawarman Dan Waduk Sukarame
No comments:
Post a Comment