Goa JatiJajar - Dibentuk alam selama ribuan tahun,
muncullah sebuah karya nan indah yang menawarkan nuansa lain. Tempat
berpetualang di perut bumi, namun santai dan menyenangkan yang terletak 21
kilometer ke arah selatan Gombong, atau 42 kilometer arah barat Kebumen. Goa
Jatijajar berada di kaki pegunungan kapur. Objek wisata ini sungguh sangat
menarik. Pegunungan kapur ini memanjang dari utara dan ujungnya di selatan
menjorok ke laut berupa sebuah tanjung. Sebagaimana umumnya objek wisata lain
di Indonesia, yang hampir selalu menyimpan legenda, Goa Jatijajar pun tak
terkecuali. Kata yang punya cerita, Gua Jatjajar ini pada zaman dahulu
merupakan tempat bersemedi Raden Kamandaka, yang kemudian mendapat wangsit.
Cerita Raden Kamandaka ini kemudian dikenal dengan legenda Lutung Kasarung.
Visualisasi dari legenda tersebut dapat kita lihat dalam diorama yang ada di
dalam goa itu. Masuk ke dalam gua ini, bagaimanapun ada rasa degdegan. Betapa
tidak! Karena merasa seperti masuk ke dalam mulut binatang purba Dinosaurus.
Tambah ngeri lagi jika membayangkan gelapnya suasana di dalam perut dinosaurus
tersebut. Namun rasa cemas itu segera sirna, sebab ruangan diterangi oleh lampu
listrik dari ujung ke ujung. Meski mulut gua cukup lebar, namun ruang perut
dinosaurus lebih lebar lagi. Pada langit-langit terdapat sebuah lubang sebagai
ventilasi. Di tengah-tengah terdapat kursi melingkar tempat duduk pengunjung
sambil menikmati indahnya ornamen stalagtit dan stalagnit serta diorama legenda
Lutung Kasarung. Sendang Mawar Sendang Kanthil Setelah puas menyaksikan sajian
ini, perjalanan dilanjutkan dengan menuruni tangga menuju ruang yang merupakan
bagian ekor dari dinosaurus tersebut. Di dalam ruang ini, Anda dapat melihat
sumber mata air yang disebut Sendang. Jumlah sendang tersebut ada 4 buah, yaitu
Sendang Mawar, Kantil, Jombor dan Puserbumi. Sendang Mawar dipercayai mempunyai
kekuatan gaib yang bisa membuat seseorang tetap awet muda, karenanya setiap
pengunjung selalu menyempatkan diri untuk membasuh muka dengan air Sendang Mawar
tersebut. Dipenuhi oleh rasa kagum dan terpesona, tanpa terasa Anda telah
menempuh jarak 250 meter menyusuri perut dinosaurus. Fantastis bukan? Dan
itulah kenyataannya. Bukan itu saja, bahkan tanpa Anda sadari, Anda telah masuk
ke perut bumi sedalam 40 meter. Benar-benar suatu petualangan yang santai yang
hanya bisa dicicipi di Taman Wisata Gua Jatijajar. Terletak 21 Km sebelah barat
daya Kecamatan Gombong, atau 42 Km sebelah barat daya kota Kebumen. Legenda di
dalam goa menggambarkan legenda Raden Kamandaka atau legenda Lutung Kasarung.
Panjang goa adalah 250 meter. Di area Goa Jatijajar ini juga terdapat beberapa
goa lainnya, seperti Goa Intan dan Goa Dempok serta tersedia taman dan Pulau
Kera. Untuk menuju ke obyek wisata ini telah tersedia sarana dan prasara
transportasi, penginapan serta rumah makan yang relatif representatif. Patung
Dinosaurus yang seolah memuntahkan air dalam lokasi wisata ini sebenarnya
merupakan muara dari mata air dari dalam Goa Jatijajar yang tiada pernah
berhenti walau musim kemarau sekalipun. Obyek wisata Goa Jatijajar dilengkapi
taman yang asri yang dilengkapi dengan taman bermain. Taman ini diberi nama
Pulau Kera, karena di taman ini terdapat banyak patung kera. Di gerbang mulut
Goa Jatijajar, terdapat lobang di antara stalagnit, sehingga bila cahaya
matahari masuk terlihat sangat indah. Goa Jatijajar merupakan bukti dari
legenda Kamandaka (Lutung Kasarung), di mana kisah ini secara tersirat
dikisahkan melalui patung-patung yang ada di dalam Goa Jatijajar. Di dalam Goa
Jatijajar terdapat sebuah mata air (sendang) yang konon kabarnya akan membuat
awet muda bagi yang mencuci muka di sana. Di samping Goa Jatijajar, masih
terdapat goa yang lain seperti Goa Dempok ini. Stalagtit yang terdapat di dalam
Goa Dempok terbentuk secara alami selama ratusan atau bahkan ribuan tahun yang
lalu. Hingga kini masih terjaga keasliannya. Goa Intan berada satu lokasi
dengan obyek wisata Goa Jatijajar. Goa ini memiliki keunikan tersendiri dengan
langit goa yang relatif tidak terlalu tinggi. - Terimakasih atas kunjungan dan
partisipasi anda - Dengan anda berkunjung atau berwisata ke Obyek Wisata Goa
Petruk, selain anda berlibur bersama keluarga, anda juga ikut serta membantu
mengembangkan dan melestarikan keindahan alam di bumi pertiwi kita ini. Make
Objek Wisata Goa Jatijajar Kebumen mulai dibangun dan dikembangkan sebagai obyek wisata pada tahun 1975. Penggagasnya adalah Suparjo Rustam, yang merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah. Sedangkan Yang bertindak sebagai pelaksana proyek pembangunan Goa Jatijajar adalah CV. AIS dari Yogyakarta yang dipimpin oleh Bapak Saptoto, seorang seniman deodrama yang cukup terkenal di tanah air. Setelah Goa Jatijajar terbangun, pengelolaan obyek wisata ini dilakukan oleh pihak Pemerintah Daerah Dati II Kebumen.
Keistimewaan Objek Wisata Goa Jatijajar
Di depan obyek wisata Goa Jatijajar, terdapat sebuah patung dinosaurus sebagai simbol penting dari gua ini. Pengunjung yang masuk ke dalam goa otomatis akan melewati mulut patung dinosaurus ini. Patung ini terlihat mengeluarkan air, sebagai muara dari mata air yang ada di dalam goa, yaitu dari Sendang (Sungai) Kantil dan Sendang Mawar. Air ini diyakini tidak akan habis, meski dalam kondisi cuaca kemarau sekalipun. Air ini digunakan oleh penduduk sekitar Goa Jatijajar sebagai pengairan sawah-sawah mereka.
Selain itu saat masuk kedalam goa, pengunjung akan melihat pemandangan yang begitu indah dan menakjubkan. Didalam Ruangan Goa Jatijajar diterangi dengan banyak lampu, mulai dari arah masuk hingga ke luar, sehingga pengunjung tidak perlu memepertanyakan dengan kondisi penerangan di sana. Di bagian langit-langit gua terdapat sebuah lubang sebagai ventilasi goa. Di tengah-tengah ruangan terdapat kursi melingkar yang dapat digunakan sebagai tempat duduk pengunjung yang ingin istirahat, sambil melihat-lihat sekeliling ruangan dalam gua.
Di Objek Wisata Goa Jatijajar pengunjung bias menikmati ornamen stalagtit, stalagmit, dan tiang kapur yang cukup mempesona. Selain pemandangan dalam gua yang cukup indah, anda juga akan disuguhkan delapan buah deodrama yang dipasang, ditambah adanya patung-patung yang berjumlah 32 buah. Patung-patung Di Kawasan Wisata Goa Jatijajar tersebut menceritakan kisah tentang Raden Kamandaka, yang kemudian dikenal dengan Legenda Lutung Kasarung. Konon, gua ini pernah menjadi tempat pertapaan Raden Kamandaka, putera mahkota Raja Pajajaran, untuk mendapat wangsit
Pengunjung kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan cara menuruni tangga yang merupakan bagian dari ekor patung dinosaurus. Di ruang bawah terdapat beberapa sungai bawah tanah (sendang) yang masih aktif. Sungai-sungai itu merupakan salah satu keistimewaan Objek Wisata Goa Jatijajar. Tercatat ada empat sendang (menurut sumber lain ada tujuh sendang, tapi data yang bisa diperoleh hanya ada empat), yaitu Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Aliran air di Sendang Mawar melewati lubang sempit yang menembus hingga ke luar gua. Demikian halnya dengan aliran air Sendang Kantil. Konon katanya, jika pengunjung bisa mendekati dan membasuh muka dengan air di Sendang Mawar, maka ia akan awet muda. Ada pula kepercayaan bahwa jika seseorang membasuh muka atau mandi dengan air Sedang Kantil, maka niat atau cita-citanya akan cepat terkabul. Sementara itu, oleh pihak pengelola obyek wisata Goa Jatijajar, Sendang Jombor dan Sendang Puser Bumi sengaja dikeramatkan. Jika ingin menelusuri lorong gua melalui dua sendang tersebut, pengunjung harus mendapat ijin yang sangat ketat dari pihak pengelola.
Akses Objek Wisata Gua Jatijajar
Untuk menuju obyek wisata Goa Jatijajar, pengunjung tidak perlu bingung. Sebab, lokasinya dapat dengan mudah dicapai. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Jika ingin menggunakan kendaraan umum, pengunjung cukup naik bis umum jurusan Gombong-Jatijajar di Terminal Gombong.
Akomodasi dan Fasilitas Lain Wisata Goa Jatijajar
Di kawasan obyek wisata Gua Jatijajar terdapat sejumlah penginapan (hotel melati dan homestay) dan rumah makan atau restoran dengan harga yang cukup terjangkau. Di sana juga terdapat sejumlah kios yang menjajakan oleh-oleh khas Kebumen, terutama makanan Lanthing. Di komplek Kawasan Wisata Gua Jatijajar terdapat sebuah taman yang dapat dijadikan sebagai taman bermain dan taman keluarga. Taman ini dinamakan Pulau Kera karena memang banyak terdapat patung kera di dalamnya.
No comments:
Post a Comment