Pages

Tuesday, November 8, 2016

Sejarah Simalungun

Sejarah Simalungun
Sejak Awal Abad ke-20, nama di 'Simalungun' Oleh digunakan Pemerintah Hindia Belanda untuk review wilâyah Pemerintahan bawahan Dari wilâyah Keresidenan Sumatera Timur, yakni Yang disebut Simeloengoen en Karolanden. Yang revoked DENGAN Simeloengoen (= Simalungun) Adalah Kerajaan Siantar, Kerajaan Tanoh Jawa, Kerajaan Panei, Kerajaan Dolog Silou, Kerajaan Raya, Kerajaan Purba Dan Kerajaan Silimakuta, Yang masing-masing menandatangani semacam perjanjian (dikenal sebagai Korte Verklaring, 'Perjanjian Pendek') DENGAN Pemerintah Hindia Belanda PADA Tahun 1904 (Dan Diperbaharui Tahun 1907).

Hampir bersamaan DENGAN pembentukan wilâyah pemerintahanSimeloengoen en Karolanden Tadi, nama di 'Simalungun' digunakan sebagai nama di suku Bagi Penduduk Yang menghuni 7 Kerajaan-Kerajaan di Simeloengoenlanden Tadi. Sebagai nama di suku, sebutan 'Simalungun' digunakan untuk review keseluruhan Penduduk 7 Kerajaan-Kerajaan Tadi, walaupun sebutan 'Simalungun' Jarang digunakan Penduduk (Dan Pemerintahan) masing-masing Kerajaan, KARENA mereka differences membedakan penduduknya DENGAN sebutan dalam Bahasa Simalungun, yakni DENGAN using kata dosa ATAU par, such as inviting participation dosa Raya, here Panei, here Purba, par Siantar.

Sejak masa ITU pulalah nama di Simalungun Sering digunakan sebagai nama di suku. 2) Tetapi TIDAK hanya untuk Penduduk 7 Kerajaan-Kerajaan Tadi, tetapi SEMUA Penduduk Sumatera Utara Yang mempunyai budaya Yang sama DENGAN budaya Penduduk Yang ADA di 7 Kerajaan-Kerajaan Tadi, Yang tersebar di Deli Serdang (Dan Bedagai), di Asahan, di Dairi , di Karo.

Bersamaan DENGAN digunakannya sebutan 'Simalungun' sebagai nama di suku, sebutan Yang digunakan sebelumnya, yakni 'Batak Timur', atau'Timoerlanden ', Semakin Jarang digunakan.

Satu suku bangsa dibedakan Dari suku bangsa lainnya KARENA adanya Perbedaan budaya. Saya Sering mengatakan ditunjukan kepada Sesama Simalungun, budaya do palegankon Simalungun humbani suku bangsa na Legan. Simalungun akan Tetap ADA Dan eksis (walaupun populasinya TIDAK Banyak) JIKA halak Simalungun mempertahankan budaya Yang membedakannya Dari suku bangsa lain. Sebaliknya, JIKA TIDAK mau Lagi mempertahankan budaya Yang membedakannya DENGAN suku berbaring, Dan LEBIH Suka 'menyesuaikan' Diri DENGAN budaya suku berbaring, halak Simalungun akan Menghilang Dari Muka bumi Penyanyi.

Dulu, Penduduk halak Simalungun Yang menundukkan Diri Ke budaya suku Melayu, diberi julukan domma salih gabe Malayu. Baik KARENA Memeluk agama Islam, ATAU KARENA Pindah Ke wilâyah Yang penduduknya halak Melayu, ATAU KARENA manundalhon arihan (yakni Yang bermakna membelot Dari Kerajaan Yang ADA di sukunya, untuk review kemudian menundukkan Diri ditunjukan kepada Penguasa wilâyah di Luar Simalungun). Ada also Yang salih Jadi Karo, biasanya KARENA Tinggal di wilâyah Yang berpenduduk Karo.

Sebaliknya, halak Toba (Dan ATAU par Samosir) Banyak Yang salih Jadi Simalungun. Konon, * Menurut TBA Purba Tambak (Almarhum), sejak Awal berdirinya Harajaon Dolog Silou, 3) Sudah ADA marga Simarmata Dan marga Sipayung di Dolog Silou, Dan TIDAK ADA marga Sinaga. Mereka ITU Sudah salih Menjadi Simalungun. Proses salih Terjadi KARENA Seseorang Meninggalkan budaya asalnya Dan menjadikan budaya setempat Menjadi budayanya.
Jadi, hearts pengertian budaya melakukan palegankon suku bangsa, Simalungun akan differences eksis sebagai shalat Satu suku bangsa di Indonesia (Dan Dunia) Sepanjang Masih Ada Yang memelihara budayanya, yakni Yang disebut budaya Simalungun, Sepanjang Masih Ada yang mau Menjadi halak Simalungun (hearts arti berbudaya Simalungun).

Mencari Google Artikel demikian Mudah-mudahan Semakin Jelas APA Yang kitd Maksud DENGAN 'Simalungun' hearts Konteks 'Sejarah Simalungun'. Ternyata Yang kitd mau diskusikan Bukan 'Sejarah Kabupaten Simalungun', Bukan asal usul (Tarombo) halak Simalungun, tetapi Sejarah suku bangsa Yang kini Masih eksis sebagai shalat Satu suku bangsa Yang mempunyai budaya Yang BERBEDA DENGAN suku bangsa lainnya (walaupun ADA Persamaan), Yang sejak Awal Abad ke-20 dinamakan suku Simalungun, Dan budayanya disebut budaya Simalungun.

Seperti Sudah dikemukan Tadi, sejak Awal Abad ke-20 sebutan Simalungun Semakin Sering digunakan ditunjukan kepada Satu suku bangsa Yang Tinggal di 7 Kerajaan di wilâyah Simeloengoenlanden Dan wilayah-wilâyah Sekitarnya (which are dimasukkan Menjadi wilâyah Pemerintahan Yang bertetangga dengan 7 kerjaan Tadi (Yang kini Menjadi Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tingi, Kabupaten Asahan, Kabupaten Tobasa, Kabupaten Dairi, Kabupaten Karo). Sebelumnya, Reseller Sering digunakan nama di kewarga-negaraan Penduduk, seperti here Panei (untuk review rakyat Kerajaan Panei), parSordang (sebutan untuk review rakyat Kesultanan Serdang). SEMENTARA 'Luar orangutan' Yang Datang berkunjung ATAU meleliti Ke wilâyah Yang dihuni halak Simalungun, Reseller Suka using sebutan Batak Timur, mungkin KARENA berdiam di wilâyah Sebelah Timur rumpun-suku Batak lainnya.
Di Kalangan Penulis halak Simalungun, Masih Banyak Yang berpendapat bahwa SEBELUM Belanda melebarkan sayap penjajahannya Ke Wilayah berpenduduk Simalungun (Dan menemukan Fakta adanya 7 Kerajaan), Terdapat 4 Kerajaan di Simalungun, Yang disebut Raja Maroppat, yakni Silou, Panei, Siantar Dan Tanoh Jawa. Bahkan ADA Yang Yakin bahwa sebutan Raja Maroppat Adalah concept Simalungun. Sudah PERNAH Saya kemukakan bahwa sebutan Raja Maroppat berasal Dari concept tuha Peut-nya Kesultanan Aceh Saat meluaskan pengaruhnya Ke Kawasan Sumatera Timur. Namun Pendapat Tadi TIDAK Berubah. 4)


Ada pula Yang berpendapat, SEBELUM ADA Raja Maroppat, Hanya ada satu Kerajaan, yakni Kerajaan Silou.

Tetapi hearts Satu hal. sepertinya Semuanya Sepakat, yakni tadinya Hanya Satu Kerajaan, yakni Kerajaan Nagur.

JIKA Kelak can be diterima sebagai Kebenaran Sejarah bahwa rakyat Nagurlah Yang mewariskan Kebudayaan Yang di kemudian hari dikenal DENGAN sebutan Kebudayaan Simalungun, Maka HAL ITU Berarti Kebudayaan Simalungun Sudah teruji di wilâyah Penyanyi selama LEBIH Kurang 14 Abad, KARENA konon Nagur Sudah tercantum hearts naskah Cina Dari Abad ke-6, Masih eksis Dan dicatat Oleh Marco Polo (Abad ke-13) DENGAN nama di 'Nagore' ATAU 'Nakur', Masih eksis PADA Saat Pinto mencatat (Abad ke-16) bahwa Nagur meminta Bantuan Portugis Yang berkedudukan di Malaka KARENA mendapat Serangan Dari Aceh, Dan bahwa Encyclopedi Ned. Indie mencatat Nagur can be Bertahan Dari Invasi Johor Dan Siak. Ketika PADA Penghujung Abad ke-19 Belanda menginjakkan kakinya Ke wilâyah Yang dihuni Penduduk Pewaris Kebudayaan rakyat Nagur Tadi, Masih ditemuinya Kebudayaan Yang sama di 7 Kerajaan Yang di kemudian hari disebutnya sebagai Kawasan Simeloengoen, bahkan sama DENGAN Kebudayaan sebagian rakyat Yang tersebar di sekeliling Simeloengoen.

Menjadi Jelas Kiranya, DENGAN memberikan judul 'Sejarah Simalungun' sebagai Awal Diskusi kitd di seminar Kali Penyanyi, seminar Penyelenggara Mencoba manarik Minat Kita Untuk Senantiasa bertanya mau dikemanakan Simalungun Penyanyi.

Mungkin Pertanyaan itulah Penyelenggara seminar Yang mengilhami untuk review menambahkan kata-kata 'dan Pesannya Bagi Generasi Muda', sehingga judul Yang dimintakan ditunjukan kepada Saya Adalah Sejarah Simalungun Dan Pesannya Bagi Generasi Muda.


Sengaja Saya menghindar Dari memberikan Pesan, KARENA Pesan Yang diselipkan PADA Penulisan Sejarah akan Bias DENGAN objektipitas Yang Dibutuhkan Oleh Sejarah

No comments:

Post a Comment