Sunday, May 4, 2003

indonesia sejarah pariwisata

Sejak masa prasejarah, kepulauan Indonesia telah dihuni manusia purba atau Pithecanthropus erectus (upright apeman) yang hidup lebih dari satu juta tahun yang lalu. Spesies prasejarah lain yang paling baru diteliti adalah Homo floresiensis telah menjadikan kepulauan ini rumah mereka.

Berdasarkan catatan sejarah China menyebutkan bahwa antara India dan pulau-pulau ini sudah didiami sejak abad pertama Masehi. Kerajaan maritim yang berkuasa, Sriwijaya yang berada di sekitar Pelembang di Selatan Sumatera, merupakan pusat pendidikan agama Buddha. Kerajaan ini memegang kekuasaan atas laut Sumatera dan Selat Malaka dari abad ke 7 sampai 13. Pada abad ke8 hingga ke-9, Dinasti Syailendra dari Kerajaan Mataram di Jawa Tengah membangun Candi Borobudur yang megah bercorak Buddha, kemudian diikuti oleh pembangunan Candi Prambanan yang elegan bercorak Hindu dibangun Raja Rakai Pikatan dari keturunan Sanjaya.

Sejak tahun 1294 Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa menguasai kepulauan Nusantara. Berikutnya Islam berkembang ke di sini melalui jalur perdagangan India dan kemudian menjadikannya hingga saat ini sebagai agama mayoritas penduduk Indonesia. Agama Buddha, Hindu dan Islam berkembang di Nusantara sehingga memengaruhi budaya dan cara hidup masyarakatnya hingga saat ini.

Marco Polo merupakan orang Eropa pertama yang menginjakan kaki di Sumatera. Kemudian, dalam pencarian pulau penghasil rempah-rempah. Bangsa Portugis dan Spanyol sempat menguasai kepulauan yang kaya rempah-rempah ini hingga akhirnya tahun 1596 kapal Belanda pertama berlabuh di tepi laut Jawa Barat dan perlahan tetapi pasti menancapkan hegemoninya. Lebih dari 3 abad kemudian, Belanda secara bertahap menjajah kepulauan ini hingga berdirilah Pemerintahan Hindia Belanda. Pemberontakan melawan penjajah segera terjadi di seluruh negeri. Pemuda Indonesia, dengan Sumpah Pemuda tahun 1928 mengumandangakan persatuan, "Satu Negara, Satu Bangsa dan Satu Bahasa: Indonesia".


Akhirnya, tanggal 17 Agustus 1945, setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaan mereka melalui proklamasi yang diwakili Soekarno dan Hatta. Kebebasan, tidak mudah diberikan. Setelah pertempuran berdarah selama bertahun-tahun melawan tentara Belanda akhirnya secara resmi mengakui Kemerdekaan Ind
Kita pasti sudah akrab dengan sejarah Indonesia. Bahkan, zaman pra-sejarah pun ikut kita pelajari sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kita diberitahu bahwa Kerajaan Kutai adalah kerajaan pertama di Indonesia dan Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad (meskipun ini kemudian menuai perdebatan). Tidak lupa, ada juga kisah Keris Mpu Gandring yang digunakan untuk membunuh keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung.

Buku sejarah yang begitu tebal dan tidak ada habisnya dibahas dari sekolah dasar hingga menengah atas seakan telah merekam seluruh peristiwa bersejarah di Indonesia. Tapi, sebenarnya ada lho fakta-fakta unik dari sejarah yang nggak diajarkan di bangku sekolahmu. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Koran Pertama yang Terbit dan yang Dibredel di Indonesia adalah Koran yang Sama

Koran pertama di Indonesia
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jan Pieterszoon Coen memerintahkan anak buahnya untuk membuat lembaran berita internal yang berisi informasi mengenai kedatangan dan keberangkatan kapal-kapal niaga. Lembaran berita tersebut ditulis tangan sebanyak 4 halaman dan diberi nama Memorie der Nouvelles. Ini merupakan cikal bakal koran Bataviase Nouvelles, yang diterbitkan pertama kali pada 7 Agustus 1744 — setelah masuknya mesin cetak ke Hindia Timur.
 merupakan koran pertama yang diterbitkan di Batavia, maupun Indonesia. Koran ini diterbitkan seminggu sekali sebanyak 4 halaman dengan layout dua kolom.
Namun sayangnya, baru saja kontrak penerbitan diperpanjang, koran ini harus dibredel pada 20 November 1745 karena anggota Dewan Direktur VOC di Amsterdam takut akan banyak rahasia VOC yang terbongkar ke publik.
2. Marco Polo Bertemu dengan Masyarakat Kanibal di Nusantara

Mantan kanibal dari Sumatra Utara tahun 1905 via
Pada perjalanannya ke Nusantara tahun 1292, Marco Polo terkejut melihat adanya  Kejadian ini ia temukan di pesisir Sumatra.
Ketika berada di Kerajaan Dagroian (daerah Pidie, Aceh), Marco Polo melihat masyarakat setempat memakan daging kerabatnya yang sedang sakit parah dan tidak bisa disembuhkan. Di daerah tersebut, jika ada kerabat yang sakit maka akan dipanggil penyihir untuk memeriksa apakah penyakit tersebut bisa disembuhkan atau tidak. Jika tidak bisa, maka akan dipanggil orang khusus untuk membunuh kerabat yang sakit. Lalu setelah mati, dagingnya akan dimasak dan disantap bersama.
3. Bung Karno Tidak Puasa Saat Proklamasi

Bung Karno saat membacakan teks proklamasi via
Mungkin kamu tahu bahwa hari proklamasi kemerdekaan RI jatuh pada bulan Ramadhan. Namun, saat itu Bung Karno  karena sedang sakit akibat gejala malaria tertiana. Ketika dibangunkan di pagi hari, Bung Karno mengeluh badannya terasa seperti meriang. Setelah disuntik dan minum obat, beliau kembali tidur dan bangun pada pukul 09.00 WIB untuk bersiap-siap memroklamirkan kemerdekaan RI pada pukul 10.00 WIB.
Bayangkan betapa membaranya semangat beliau memproklamasikan kemerdekaan. Kamu pasti nggak menyangka ‘kan kalau saat itu beliau sedang sakit?
4. Stasiun KA Bandung Dirancang untuk Persiapan Pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Bandung

Stasiun KA Bandung rancangan arsitek Belanda via
Bandung memang telah memiliki stasiun kereta api sejak tahun 1884. Tapi, bangunan stasiun yang sampai sekarang masih berdiri adalah rancangan tahun 1928, yang khusus dirancang arsitek Belanda EH de Roo karena niat Belanda  Saat itu, pihak Belanda telah merencanakan pembangunan 14 kantor dan perumahan bagi 1.500 pegawainya.
Niat ini tak sempat terpenuhi karena pada tahun 1930-an Belanda mengalami krisis ekonomi. Kondisi keuangannya juga makin terpuruk karena okupasi Nazi Jerman di masa Perang Dunia II.
5. Permen Jahe Sempat Jadi Komoditas Utama Batavia

Lokasi strategis membuat Batavia ramai dikunjungi pedagang via 
Indonesia memang dikenal bangsa Barat sebagai wilayah penghasil rempah-rempah dengan kualitas sangat baik, seperti lada dan jahe. Siapa sangka bahwa rempah-rempah tersebut tumbuh dengan baik dan subur di daratan Batavia, yang sekarang menjadi Jakarta. Bahkan pada tahun 1778, Batavia harus memproduksi  untuk diekspor ke Belanda.
6. Bendera Pusaka dari Sprei dan Penjual Soto

Bendera Pusaka dikibarkan via 
Bendera merah putih untuk keperluan kemerdekaan sebenarnya telah dibuat oleh Fatmawati, istri Bung Karno, sebelum tanggal 16 Agustus 1945. Akan tetapi, bendera tersebut dianggap terlalu kecil untuk dikibarkan. Akhirnya, Fatmawati membongkar lemari mencari kain untuk  Ia menemukan kain sprei berwarna putih. Bagian merahnya dibeli dari seorang penjual soto oleh pemuda bernama Lukas Kastaryo.
7. Demi Patung Dirgantara, Bung Karno Jual Mobil

Edhi Sunarso dan Patung Dirgantara via
Pembuatan Patung Dirgantara atau Patung Pancoran sempat terhenti karena peristiwa Gerakan 30 September/PKI, yang membuat posisi Bung Karno sebagai Presiden Indonesia di ujung tanduk. Demi menyelesaikan pembuatan patung tersebut, Bung Karno harus  dan menyerahkan dana sebesar Rp 1,7 juta kepada Edhi Sunarso, sang pemahat.
Edhi pun juga turut merogoh kocek pribadi hingga mengutang ke pemasok bahan pembuatan patung. Sayangnya, sebelum patung itu diresmikan, Bung Karno telah meninggal dunia terlebih dulu. Edhi yang melihat iringan mobil jenazah Bung Karno saat sedang melakukan penyelesaian akhir di atas patung kemudian turun, dan ikut mengiringi kepergian Bung Karno.
8. Penulis Naskah Pidato Bahasa Inggris Bung Karno yang Pertama Berdarah Viking

K’tut Tantri dan rekan-rekan seperjuangannya di Surabaya
Untuk siaran pidato bahasa Inggrisnya yang pertama, Bung Karno mempercayakan naskahnya  seorang perempuan warga negara Amerika kelahiran Skotlandia yang juga berdarah Viking. Perempuan bernama asli Muriel Stuart Walker tersebut turut bergerilya bersama Bung Tomo dan pejuang lainnya di Jawa Timur sebelum akhirnya tinggal di Yogyakarta, ibukota negara Indonesia pada saat itu.
K’tut Tantri menetap di Indonesia selama 15 tahun dan turut mengobarkan semangat perjuangan bagi bangsa ini.
9. Draf Naskah Proklamasi Sempat Hilang

Draft Naskah Proklamasi via
Draf naskah proklamasi ditulis tangan oleh Bung Karno dan dibantu Bung Hatta dalam pemilihan kata-katanya. Setelah acara proklamasi selesai,  Wartawan senior Indonesia bernama BM Diah menemukan draf tersebut terbuang di tempat sampah. BM Diah lalu menyimpan draft tersebut selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, sebelum akhirnya diserahkan ke pemerintah pada 29 Mei 1992.
10. Nusantara Bukan Wilayah Majapahit

WIlayah efektif Kerajaan Majapahit adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur via
Selama ini kita mengetahui bahwa daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit mencakup seluruh Nusantara, bahkan Thailand dan Campa. Padahal sebenarnya  yang menjelaskan bahwa wilayah Majapahit mencakup seluruh Nusantara. Daerah efektif kekuasaan Majapahit hanya sebatas Pulau Jawa saja, bahkan hanya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Nusantara merupakan koalisi antara kerajaan-kerajaan untuk kepentingan keamanan dan perdagangan regional.
Anggapan bahwa kerajaan-kerajaan tersebut memberi upeti kepada Majapahit adalah salah tafsir karena tidak ada keterangan sedikitpun di kitab Negarakretagama yang menyatakan adanya upeti, apalagi upeti tanda tunduk kepada Majapahit.
Menurut Negarakretagama, Majapahit memang sering mengadakan pesta yang mengundang kerajaan-kerajaan dan wakil kerajaan tersebut membawa hadiah bagi Raja Majapahit. Namun, itu hanya hadiah, bukan upeti.
11. Belanda Membawa Narapidana Pertama ke Nusakambangan

LP Nusakambangan saat ini via 
Pulau Nusakambangan dikenal sebagai Alcatraz-nya Indonesia. Narapidana-narapidana kelas kakap banyak yang dikirim ke pulau ini untuk menjalani masa hukuman.  masuknya narapidana ke Pulau Nusakambangan adalah saat Belanda akan membangun benteng pertahanan di pulau tersebut.
Untuk membangun benteng, Belanda memanfaatkan tenaga narapidana dari beberapa penjara di Jawa. Narapidana-narapidana tersebut dibawa Belanda ke Pulau Nusakambangan dan akhirnya melanjutkan hukumannya di pulau tersebut.
12. Kemelut Perang Diponegoro

Suasana di masa Pangeran DIponegoro via
Pemberontakan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro ternyata , sejak terjadi “degradasi moral” di dalam keraton karena pengaruh Belanda. Selain itu, menurut sebuah naskah berbahasa Jawa di Keraton Yogyakarta, terlihat adanya keterlibatan Keraton Yogyakarta dalam penjebakan Pangeran Diponegoro di Magelang dengan menyelundupkan Raden Adipati Abdullah, saudara ipar dari Pangeran Diponegoro sekaligus patih yang saat itu menjabat.
13. Indonesia Pernah Masuk Piala Dunia

Tim Hindia Belanda menggunakan seragam berwarna oranye dengan celana putih dan kaus kaki biru muda
Ternyata pada tahun 1938, Indonesia pernah dengan nama Hindia Belanda. Tim Hindia Belanda merupakan tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia 1938. Koran Perancis L Equipe edisi 6 Juni 1938 memberitakan bahwa gaya menggiring bola tim Hindia Belanda sangat brilian, tetapi tidak cukup baik untuk pertahanan.
Terlibatnya tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 bukan dengan dukungan PSSI, melainkan Nederlandcshe Indische Voetbal Unie (NIVU), organisasi sepakbola pemerintah kolonial Belanda. Kapten dari tim Hindia Belanda ini adalah seorang dokter.
14. Hotel Indonesia Adalah Hotel Bintang 5 Pertama di Asia Tenggara

Menu Restoran Ramayana Hotel Indonesia di awal tahun 1960-an
Hotel Indonesia merupakan salah satu dari proyek mercusuar Bung Karno untuk membangkitkan harga diri bangsa Indonesia.dibangun bersama dengan Tugu Selamat Datang dan dipersiapkan untuk menyambut tamu mancanegara peserta Asian Games IV/1962. Kemudian, hotel ini dimanfaatkan untuk menyambut tamu penting kenegaraan. Dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat, Hotel Indonesia menjadi gedung pencakar langit pertama di Indonesia dan hotel bintang 5 pertama di Asia Tenggara.



No comments:

Post a Comment