Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalahDenpasar. Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini.
Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil[3][4]. yang beribukota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3 provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan.
Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain.
Gunung Agung adalah titik tertinggi di Bali setinggi 3.148 m. Gunung berapi ini terakhir meletus pada Maret 1963. Gunung Batur juga salah satu gunung yang ada di Bali. Sekitar 30.000 tahun yang lalu, Gunung Batur meletus dan menghasilkan bencana yang dahsyat di bumi. Berbeda dengan di bagian utara, bagian selatan Bali adalah dataran rendah yang dialiri sungai-sungai.
Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi yaitu Gunung Batur dan Gunung Agung serta gunung yang tidak berapi, yaitu Gunung Merbuk, Gunung Patas dan Gunung Seraya. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan Daerah Bali secara Geografis terbagi menjadi 2 (dua) bagian yang tidak sama yaitu Bali Utara dengan dataran rendah yang sempit dan kurang landai dan Bali Selatan dengan dataran rendah yang luas dan landai. Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas 122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%) seluas 132.189 ha. Provinsi Bali memiliki 4 (empat) buah danau yang berlokasi di daerah pegunungan, yaitu Danau Beratan atau Bedugul, Buyan, Tamblingan, dan Batur. Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai daerah wisata.
Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya adalah Ubud sebagai pusat kesenian dan peristirahatan, terletak di Kabupaten Gianyar. Nusa Lembongan adalah sebagai salah satu tempat menyelam (diving), terletak diKabupaten Klungkung. Sedangkan Kuta, Seminyak, Jimbaran dan Nusa Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan utama pariwisata, baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa, dan lain-lain, terletak di Kabupaten Badung.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah 5.636,66 km2 atau 0,29% luas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara administratif Provinsi Bali terbagi atas 8 kabupaten, 1 kotamadya, 55 kecamatan, dan 701 desa/kelurahan.
Penghuni pertama pulau Bali diperkirakan datang pada 3000-2500 SM yang bermigrasi dari Asia.[5] Peninggalan peralatan batu dari masa tersebut ditemukan di desa Cekik yang terletak di bagian barat pulau.[6] Zaman prasejarah kemudian berakhir dengan datangnya ajaran Hindu dan tulisan Bahasa Sanskerta dari India pada 100 SM.[butuh rujukan]
Kebudayaan Bali kemudian mendapat pengaruh kuat kebudayaan India yang prosesnya semakin cepat setelah abad ke-1 Masehi. Nama Balidwipa (pulau Bali) mulai ditemukan di berbagai prasasti, di antaranya Prasasti Blanjong yang dikeluarkan olehSri Kesari Warmadewa pada 913 M dan menyebutkan kata Walidwipa. Diperkirakan sekitar masa inilah sistem irigasi subak untuk penanaman padi mulai dikembangkan. Beberapa tradisi keagamaan dan budaya juga mulai berkembang pada masa itu. Kerajaan Majapahit (1293–1500 AD) yang beragama Hindu dan berpusat di pulau Jawa, pernah mendirikan kerajaan bawahan di Bali sekitar tahun 1343 M. Saat itu hampir seluruh nusantaraberagama Hindu, namun seiring datangnya Islam berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara yang antara lain menyebabkan keruntuhan Majapahit. Banyak bangsawan, pendeta, artis dan masyarakat Hindu lainnya yang ketika itu menyingkir dari Pulau Jawa ke Bali.
Orang Eropa yang pertama kali menemukan Bali ialah Cornelis de Houtman dari Belanda pada 1597, meskipun sebuah kapal Portugis sebelumnya pernah terdampar dekat tanjung Bukit, Jimbaran, pada 1585. Belanda lewat VOC pun mulai melaksanakan penjajahannya di tanah Bali, akan tetapi terus mendapat perlawanan sehingga sampai akhir kekuasaannya posisi mereka di Bali tidaklah sekukuh posisi mereka di Jawa atau Maluku. Bermula dari wilayah utara Bali, semenjak 1840-an kehadiran Belanda telah menjadi permanen yang awalnya dilakukan dengan mengadu-domba berbagai penguasa Bali yang saling tidak mempercayai satu sama lain. Belanda melakukan serangan besar lewat laut dan darat terhadap daerah Sanur dan disusul dengan daerah Denpasar. Pihak Bali yang kalah dalam jumlah maupun persenjataan tidak ingin mengalami malu karena menyerah, sehingga menyebabkan terjadinya perang sampai titk darah penghabisan atau perang puputan yang melibatkan seluruh rakyat baik pria maupun wanita termasuk rajanya. Diperkirakan sebanyak 4.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, meskipun Belanda telah memerintahkan mereka untuk menyerah. Selanjutnya, para gubernur Belanda yang memerintah hanya sedikit saja memberikan pengaruhnya di pulau ini, sehingga pengendalian lokal terhadap agama dan budaya umumnya tidak berubah.
Jepang menduduki Bali selama Perang Dunia II dan saat itu seorang perwira militer bernama I Gusti Ngurah Rai membentuk pasukan Bali 'pejuang kemerdekaan'. Menyusul menyerahnya Jepang di Pasifik pada bulan Agustus 1945, Belanda segera kembali ke Indonesia (termasuk Bali) untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya layaknya keadaan sebelum perang. Hal ini ditentang oleh pasukan perlawanan Bali yang saat itu menggunakan senjata Jepang.
Pada 20 November 1945, pecahlah pertempuran Puputan Margarana yang terjadi di desa Marga, Kabupaten Tabanan, Bali tengah. Kolonel I Gusti Ngurah Rai yang berusia 29 tahun, memimpin tentaranya dari wilayah timur Bali untuk melakukan serangan sampai mati pada pasukan Belanda yang bersenjata lengkap. Seluruh anggota batalion Bali tersebut tewas semuanya dan menjadikannya sebagai perlawanan militer Bali yang terakhir.
Pada tahun 1946 Belanda menjadikan Bali sebagai salah satu dari 13 wilayah bagian dari Negara Indonesia Timur yang baru diproklamasikan, yaitu sebagai salah satu negara saingan bagi Republik Indonesia yang diproklamasikan dan dikepalai oleh Sukarno dan Hatta. Bali kemudian juga dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah provinsi dari Republik Indonesia.
Letusan Gunung Agung yang terjadi pada tahun 1963, sempat mengguncangkan perekonomian rakyat dan menyebabkan banyak penduduk Bali bertransmigrasi ke berbagai wilayah lain di Indonesia.
Tahun 1965, seiring dengan gagalnya kudeta oleh G30S terhadap pemerintah nasional di Jakarta, di Bali dan banyak daerah lainnya terjadilah penumpasan terhadap anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia. Di Bali, diperkirakan lebih dari 100.000 orang terbunuh atau hilang. Meskipun demikian, kejadian-kejadian pada masa awal Orde Baru tersebut sampai dengan saat ini belum berhasil diungkapkan secara hukum.[7]
Serangan teroris telah terjadi pada 12 Oktober 2002, berupa serangan Bom Bali 2002 di kawasan pariwisata Pantai Kuta, menyebabkan sebanyak 202 orang tewas dan 209 orang lainnya cedera. Serangan Bom Bali 2005 juga terjadi tiga tahun kemudian di Kuta dan pantai Jimbaran. Kejadian-kejadian tersebut mendapat liputan internasional yang luas karena sebagian besar korbannya adalah wisatawan asing dan menyebabkan industri pariwisata Bali menghadapi tantangan berat beberapa tahun terakhir ini.
Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa lebih, dengan mayoritas 84,5% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha (0,5%), Islam (13,3%),Protestan dan Katolik (1,7%). Agama Islam adalah agama minoritas terbesar di Bali dengan penganut kini mencapai 13,3% berdasarkan sensus terbaru pada Januari 2014.
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan, yang paling dikenal dunia dari pertanian di Bali ialah sistem Subak. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalahbahasa Indonesia, Bali dan Inggris khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.
Bahasa Bali dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang paling luas pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna dalamagama Hindu Dharma dan keanggotan klan (istilah Bali: soroh, gotra); meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang. Di beberapa tempat di Bali, ditemukan sejumlah pemakai bahasa Jawa.
Bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai. Bahasa Jepang juga menjadi prioritas pendidikan di Bali.
Tiga dekade lalu, perekonomian Bali sebagian besar mengandalkan dan berbasis pada pertanian baik dari segi output dan kesempatan kerja. Sekarang, industri pariwisata menjadi objek pendapatan terbesar bagi Bali. Hasilnya, Bali menjadi salah satu daerah terkaya di Indonesia. Pada tahun 2003, sekitar 80% perekonomian Bali bergantung pada industri pariwisata. Pada akhir Juni 2011, non-performing loan dari semua bank di Bali adalah 2,23%, lebih rendah dari rata-rata non-performing loan industri perbankan Indonesia (sekitar 5%). Ekonomi, bagaimanapun menderita secara signifikan sebagai akibat dari Bom Bali 2002 dan Bom Bali 2005. Industri pariwisata sendiri telah pulih dari akibat peristiwa ini.
Bali adalah primadona pariwisata Indonesia yang sudah terkenal di seluruh dunia. Selain terkenal dengan keindahan alam, terutama pantainya, Bali juga terkenal dengan kesenian dan budayanya yang unik dan menarik. Industri pariwisata berpusat di Bali Selatan dan di beberapa daerah lainnya. Lokasi wisata yang utama adalah Kuta dan sekitarnya seperti Legian dan Seminyak, daerah timur kota seperti Sanur, pusat kota seperti Ubud, dan di daerah selatan seperti Jimbaran, Nusa Dua dan Pecatu. Bali sebagai tempat tujuan wisata yang lengkap dan terpadu memiliki banyak sekali tempat wisata menarik, antara lain : Pantai Kuta, Pura Tanah Lot, Pantai Padang - Padang, Danau Beratan Bedugul, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pantai Lovina dengan Lumba Lumbanya, Pura Besakih, Uluwatu, Ubud, Munduk, Kintamani, Amed, Tulamben, Pulau Menjangan dan masih banyak yang lainnya. Kini, Bali juga memiliki beberapa pusat wisata yang sarat edukasi untuk anak-anak seperti kebun binatang, museum tiga dimensi, taman bermain air, dan tempat penangkaran kura-kura.
Musik tradisional Bali memiliki kesamaan dengan musik tradisional di banyak daerah lainnya di Indonesia, misalnya dalam penggunaan gamelan dan berbagai alat musik tabuhlainnya. Meskipun demikian, terdapat kekhasan dalam teknik memainkan dan gubahannya, misalnya dalam bentuk kecak, yaitu sebentuk nyanyian yang konon menirukan suara kera. Demikian pula beragam gamelan yang dimainkan pun memiliki keunikan, misalnya gamelan jegog, gamelan gong gede, gamelan gambang, gamelan selunding dan gamelan Semar Pegulingan. Ada pula musik Angklung dimainkan untuk upacara ngaben serta musikBebonangan dimainkan dalam berbagai upacara lainnya.
Terdapat bentuk modern dari musik tradisional Bali, misalnya Gamelan Gong Kebyar yang merupakan musik tarian yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda serta Joged Bumbung yang mulai populer di Bali sejak era tahun 1950-an. Umumnya musik Bali merupakan kombinasi dari berbagai alat musik perkusi metal (metalofon), gong dan perkusi kayu (xilofon). Karena hubungan sosial, politik dan budaya, musik tradisional Bali atau permainan gamelan gaya Bali memberikan pengaruh atau saling memengaruhi daerah budaya di sekitarnya, misalnya pada musik tradisional masyarakat Banyuwangiserta musik tradisional masyarakat Lombok.
• Gamelan
• Jegog
• Genggong
• Silat Bali
• atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.[8]
• Pakar seni tari Bali I Made Bandem[9] pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Berutuk, Sang Hyang Dedari, Rejang dan Baris Gede, bebali antara lain ialahGambuh, Topeng Pajegan dan Wayang Wong, sedangkan balih-balihan antara lain ialah Legong, Parwa, Arja, Prembondan Joged serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
• Salah satu tarian yang sangat populer bagi para wisatawan ialah Tari Kecak dan Tari Pendet. Sekitar tahun 1930-an,Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sang Hyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
• Rumah Bali yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
• Menurut filosofi masyarakat Bali, kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara penghuni rumah dan lingkungannya.
• Pada umumnya bangunan atau arsitektur tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan dalam patung.
Sunday, May 4, 2003
indonesia sejarah pariwisata
Sejak
masa prasejarah, kepulauan Indonesia telah dihuni manusia purba atau
Pithecanthropus erectus (upright apeman) yang hidup lebih dari satu juta tahun
yang lalu. Spesies prasejarah lain yang paling baru diteliti adalah Homo
floresiensis telah menjadikan kepulauan ini rumah mereka.
Berdasarkan
catatan sejarah China menyebutkan bahwa antara India dan pulau-pulau ini
sudah didiami sejak abad pertama Masehi. Kerajaan maritim yang berkuasa,
Sriwijaya yang berada di sekitar Pelembang di Selatan Sumatera, merupakan pusat
pendidikan agama Buddha. Kerajaan ini memegang kekuasaan atas laut Sumatera dan
Selat Malaka dari abad ke 7 sampai 13. Pada abad ke8 hingga ke-9, Dinasti
Syailendra dari Kerajaan Mataram di Jawa Tengah membangun Candi Borobudur yang megah
bercorak Buddha, kemudian diikuti oleh pembangunan Candi Prambanan yang elegan
bercorak Hindu dibangun Raja Rakai Pikatan dari keturunan Sanjaya.
Sejak
tahun 1294 Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa menguasai kepulauan Nusantara.
Berikutnya Islam berkembang ke di sini melalui jalur perdagangan India dan
kemudian menjadikannya hingga saat ini sebagai agama mayoritas penduduk
Indonesia. Agama Buddha, Hindu dan Islam berkembang di Nusantara sehingga
memengaruhi budaya dan cara hidup masyarakatnya hingga saat ini.
Marco
Polo merupakan orang Eropa pertama yang menginjakan kaki di Sumatera. Kemudian,
dalam pencarian pulau penghasil rempah-rempah. Bangsa Portugis dan Spanyol
sempat menguasai kepulauan yang kaya rempah-rempah ini hingga akhirnya tahun
1596 kapal Belanda pertama berlabuh di tepi laut Jawa Barat dan perlahan tetapi
pasti menancapkan hegemoninya. Lebih dari 3 abad kemudian, Belanda secara
bertahap menjajah kepulauan ini hingga berdirilah Pemerintahan Hindia Belanda.
Pemberontakan melawan penjajah segera terjadi di seluruh negeri. Pemuda
Indonesia, dengan Sumpah Pemuda tahun 1928 mengumandangakan persatuan, "Satu Negara, Satu Bangsa dan Satu
Bahasa: Indonesia".
Akhirnya,
tanggal 17 Agustus 1945, setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, rakyat
Indonesia menyatakan kemerdekaan mereka melalui proklamasi yang diwakili
Soekarno dan Hatta. Kebebasan, tidak mudah diberikan. Setelah pertempuran
berdarah selama bertahun-tahun melawan tentara Belanda akhirnya secara resmi
mengakui Kemerdekaan Ind
Kita pasti sudah akrab dengan sejarah Indonesia.
Bahkan, zaman pra-sejarah pun ikut kita pelajari sejak duduk di bangku sekolah
dasar. Kita diberitahu bahwa Kerajaan Kutai adalah kerajaan pertama di
Indonesia dan Belanda menjajah Indonesia selama 3,5 abad (meskipun ini kemudian
menuai perdebatan). Tidak lupa, ada juga kisah Keris Mpu Gandring yang
digunakan untuk membunuh keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung.
Buku sejarah yang begitu tebal dan tidak ada habisnya
dibahas dari sekolah dasar hingga menengah atas seakan telah merekam seluruh
peristiwa bersejarah di Indonesia. Tapi, sebenarnya ada lho fakta-fakta unik
dari sejarah yang nggak diajarkan di bangku sekolahmu. Berikut ini beberapa di
antaranya:
1. Koran
Pertama yang Terbit dan yang Dibredel di Indonesia adalah Koran yang Sama
Koran pertama di Indonesia
Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jan Pieterszoon Coen
memerintahkan anak buahnya untuk membuat lembaran berita internal yang berisi
informasi mengenai kedatangan dan keberangkatan kapal-kapal niaga. Lembaran
berita tersebut ditulis tangan sebanyak 4 halaman dan diberi nama Memorie
der Nouvelles. Ini merupakan cikal bakal koran Bataviase Nouvelles,
yang diterbitkan pertama kali pada 7 Agustus 1744 — setelah masuknya mesin
cetak ke Hindia Timur.
merupakan koran pertama yang diterbitkan di Batavia, maupun Indonesia. Koran
ini diterbitkan seminggu sekali sebanyak 4 halaman dengan layout dua
kolom.
Namun sayangnya, baru saja
kontrak penerbitan diperpanjang, koran ini harus dibredel pada 20 November 1745
karena anggota Dewan Direktur VOC di Amsterdam takut akan banyak rahasia VOC
yang terbongkar ke publik.
2. Marco Polo Bertemu dengan Masyarakat Kanibal di Nusantara
Pada perjalanannya ke
Nusantara tahun 1292, Marco Polo terkejut melihat adanya
Kejadian ini ia temukan di pesisir Sumatra.
Ketika berada di Kerajaan
Dagroian (daerah Pidie, Aceh), Marco Polo melihat masyarakat setempat memakan
daging kerabatnya yang sedang sakit parah dan tidak bisa disembuhkan. Di daerah
tersebut, jika ada kerabat yang sakit maka akan dipanggil penyihir untuk
memeriksa apakah penyakit tersebut bisa disembuhkan atau tidak. Jika tidak
bisa, maka akan dipanggil orang khusus untuk membunuh kerabat yang sakit. Lalu
setelah mati, dagingnya akan dimasak dan disantap bersama.
3. Bung Karno Tidak Puasa Saat Proklamasi
Mungkin kamu tahu bahwa hari
proklamasi kemerdekaan RI jatuh pada bulan Ramadhan. Namun, saat itu Bung Karno karena
sedang sakit akibat gejala malaria tertiana. Ketika dibangunkan di pagi hari,
Bung Karno mengeluh badannya terasa seperti meriang. Setelah disuntik dan minum
obat, beliau kembali tidur dan bangun pada pukul 09.00 WIB untuk bersiap-siap
memroklamirkan kemerdekaan RI pada pukul 10.00 WIB.
Bayangkan betapa membaranya
semangat beliau memproklamasikan kemerdekaan. Kamu pasti nggak menyangka ‘kan
kalau saat itu beliau sedang sakit?
4. Stasiun KA Bandung Dirancang untuk Persiapan Pemindahan
Ibukota dari Jakarta ke Bandung
Bandung memang telah memiliki
stasiun kereta api sejak tahun 1884. Tapi, bangunan stasiun yang sampai
sekarang masih berdiri adalah rancangan tahun 1928, yang khusus dirancang
arsitek Belanda EH de Roo karena niat Belanda Saat itu, pihak Belanda telah merencanakan
pembangunan 14 kantor dan perumahan bagi 1.500 pegawainya.
Niat ini tak sempat terpenuhi
karena pada tahun 1930-an Belanda mengalami krisis ekonomi. Kondisi keuangannya
juga makin terpuruk karena okupasi Nazi Jerman di masa Perang Dunia II.
5. Permen Jahe Sempat Jadi Komoditas Utama Batavia
Lokasi strategis membuat
Batavia ramai dikunjungi pedagang via
Indonesia memang dikenal
bangsa Barat sebagai wilayah penghasil rempah-rempah dengan kualitas sangat baik,
seperti lada dan jahe. Siapa sangka bahwa rempah-rempah tersebut tumbuh dengan
baik dan subur di daratan Batavia, yang sekarang menjadi Jakarta. Bahkan pada
tahun 1778, Batavia harus memproduksi untuk
diekspor ke Belanda.
6. Bendera Pusaka dari Sprei dan Penjual Soto
Bendera Pusaka dikibarkan via
Bendera merah putih untuk
keperluan kemerdekaan sebenarnya telah dibuat oleh Fatmawati, istri Bung Karno,
sebelum tanggal 16 Agustus 1945. Akan tetapi, bendera tersebut dianggap terlalu
kecil untuk dikibarkan. Akhirnya, Fatmawati membongkar lemari mencari kain
untuk Ia
menemukan kain sprei berwarna putih. Bagian merahnya dibeli dari seorang
penjual soto oleh pemuda bernama Lukas Kastaryo.
7. Demi Patung Dirgantara, Bung Karno Jual Mobil
Pembuatan Patung Dirgantara
atau Patung Pancoran sempat terhenti karena peristiwa Gerakan 30 September/PKI,
yang membuat posisi Bung Karno sebagai Presiden Indonesia di ujung tanduk. Demi
menyelesaikan pembuatan patung tersebut, Bung Karno harus
dan menyerahkan dana sebesar Rp 1,7 juta kepada Edhi Sunarso, sang pemahat.
Edhi pun juga turut merogoh
kocek pribadi hingga mengutang ke pemasok bahan pembuatan patung. Sayangnya,
sebelum patung itu diresmikan, Bung Karno telah meninggal dunia terlebih dulu.
Edhi yang melihat iringan mobil jenazah Bung Karno saat sedang melakukan
penyelesaian akhir di atas patung kemudian turun, dan ikut mengiringi kepergian
Bung Karno.
8. Penulis Naskah Pidato Bahasa Inggris Bung Karno yang
Pertama Berdarah Viking
Untuk siaran pidato bahasa
Inggrisnya yang pertama, Bung Karno mempercayakan naskahnya seorang
perempuan warga negara Amerika kelahiran Skotlandia yang juga berdarah Viking.
Perempuan bernama asli Muriel Stuart Walker tersebut turut bergerilya bersama
Bung Tomo dan pejuang lainnya di Jawa Timur sebelum akhirnya tinggal di
Yogyakarta, ibukota negara Indonesia pada saat itu.
K’tut Tantri menetap di
Indonesia selama 15 tahun dan turut mengobarkan semangat perjuangan bagi bangsa
ini.
9. Draf Naskah Proklamasi Sempat Hilang
Draf naskah proklamasi ditulis
tangan oleh Bung Karno dan dibantu Bung Hatta dalam pemilihan kata-katanya.
Setelah acara proklamasi selesai,
Wartawan senior Indonesia bernama BM Diah menemukan draf tersebut terbuang di
tempat sampah. BM Diah lalu menyimpan draft tersebut selama 46 tahun 9
bulan 19 hari, sebelum akhirnya diserahkan ke pemerintah pada 29 Mei 1992.
10. Nusantara Bukan Wilayah Majapahit
Selama ini kita mengetahui
bahwa daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit mencakup seluruh Nusantara, bahkan
Thailand dan Campa. Padahal sebenarnya yang
menjelaskan bahwa wilayah Majapahit mencakup seluruh Nusantara. Daerah efektif
kekuasaan Majapahit hanya sebatas Pulau Jawa saja, bahkan hanya Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Nusantara merupakan koalisi antara kerajaan-kerajaan untuk
kepentingan keamanan dan perdagangan regional.
Anggapan bahwa
kerajaan-kerajaan tersebut memberi upeti kepada Majapahit adalah salah tafsir
karena tidak ada keterangan sedikitpun di kitab Negarakretagama yang
menyatakan adanya upeti, apalagi upeti tanda tunduk kepada Majapahit.
Menurut Negarakretagama,
Majapahit memang sering mengadakan pesta yang mengundang kerajaan-kerajaan dan
wakil kerajaan tersebut membawa hadiah bagi Raja Majapahit. Namun, itu hanya
hadiah, bukan upeti.
11. Belanda Membawa Narapidana Pertama ke Nusakambangan
LP Nusakambangan saat ini via
Pulau Nusakambangan dikenal
sebagai Alcatraz-nya Indonesia. Narapidana-narapidana kelas kakap banyak yang
dikirim ke pulau ini untuk menjalani masa hukuman. masuknya
narapidana ke Pulau Nusakambangan adalah saat Belanda akan membangun benteng
pertahanan di pulau tersebut.
Untuk membangun benteng,
Belanda memanfaatkan tenaga narapidana dari beberapa penjara di Jawa.
Narapidana-narapidana tersebut dibawa Belanda ke Pulau Nusakambangan dan
akhirnya melanjutkan hukumannya di pulau tersebut.
12. Kemelut Perang Diponegoro
Pemberontakan yang dipimpin
oleh Pangeran Diponegoro ternyata ,
sejak terjadi “degradasi moral” di dalam keraton karena pengaruh Belanda.
Selain itu, menurut sebuah naskah berbahasa Jawa di Keraton Yogyakarta,
terlihat adanya keterlibatan Keraton Yogyakarta dalam penjebakan Pangeran
Diponegoro di Magelang dengan menyelundupkan Raden Adipati Abdullah, saudara
ipar dari Pangeran Diponegoro sekaligus patih yang saat itu menjabat.
13. Indonesia Pernah Masuk Piala Dunia
Tim Hindia Belanda menggunakan
seragam berwarna oranye dengan celana putih dan kaus kaki biru muda
Ternyata pada tahun 1938,
Indonesia pernah dengan nama Hindia Belanda. Tim Hindia
Belanda merupakan tim Asia pertama yang tampil di Piala Dunia 1938. Koran
Perancis L Equipe edisi 6 Juni 1938 memberitakan bahwa gaya menggiring
bola tim Hindia Belanda sangat brilian, tetapi tidak cukup baik untuk
pertahanan.
Terlibatnya tim Hindia Belanda
di Piala Dunia 1938 bukan dengan dukungan PSSI, melainkan Nederlandcshe
Indische Voetbal Unie (NIVU), organisasi sepakbola pemerintah kolonial Belanda.
Kapten dari tim Hindia Belanda ini adalah seorang dokter.
14. Hotel Indonesia Adalah Hotel Bintang 5 Pertama di Asia
Tenggara
Hotel Indonesia merupakan
salah satu dari proyek mercusuar Bung Karno untuk membangkitkan harga diri
bangsa Indonesia.dibangun
bersama dengan Tugu Selamat Datang dan dipersiapkan untuk menyambut tamu
mancanegara peserta Asian Games IV/1962. Kemudian, hotel ini dimanfaatkan untuk
menyambut tamu penting kenegaraan. Dirancang oleh arsitek asal Amerika Serikat,
Hotel Indonesia menjadi gedung pencakar langit pertama di Indonesia dan hotel
bintang 5 pertama di Asia Tenggara.
Subscribe to:
Posts (Atom)