Thursday, July 7, 2016

Alat Musik Sasando



Penjelasan alat musik sasando Yang berasal Dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur. Sasando merupakan alat musik instrumen Yang dimainkan DENGAN Cara dipetik. Beroperasi harfiah nama di Sasando * Menurut asal Katanya dalam Bahasa Rote, Sasandu, Yang artinya alat Yang bergetar ATAU berbunyi. Konon sasando digunakan di Kalangan 'masyarakat Rote sejak Abad ke-7. Alat musik Penyanyi also PERNAH Menjadi ikon di mata Uang Republik Indonesia.


Sejarah

* Menurut cerita 'masyarakat Pulau Rote Sejarah alat musik Penyanyi diawali Oleh Seorang pemuda Bernama Sangguana. Suatu hari besarbesaran Pergi Menuju padang sabana, KARENA kelelahan kemudian besarbesaran Berhenti untuk review beristirahat sejenak di Bawah pohon lontar. Beroperasi TIDAK sengaja besarbesaran pun tertidur Dan bermimpi sedang memainkan SEBUAH alat musik Dari pohon lontar. Dari mimpinya tersebut besarbesaran kemudian terinspirasi untuk review creates alat musik which are dikenal DENGAN nāma sasando.

Bentuk dan bahan

Bentuk alat musik tradisional sasando ADA kemiripan DENGAN alat musik petik lainnya seperti gitar, biola Dan kecapi. Bagian Utama sasando Berbentuk tabung Panjang Yang biasa Terbuat Dari bambu. Lalu PADA Bagian Tengah, melingkar Dari differences Ke Bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) Yang direntangkan di tabung, Dari differences kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan Penyanyi memberikan nada Yang BERBEDA-beda ditunjukan kepada SETIAP petikan senar. Lalu tabung sasando Penyanyi ditaruh hearts SEBUAH Wadah Yang Terbuat Dari semacam anyaman daun lontar Yang Dibuat seperti kipas Dan berfungsi sebagai Tempat Resonansi sasando.

Cara Memainkan

Diperlukan keterampilan jari jemari untuk review memainkan alat musik Penyanyi DENGAN memetik dawai seperti PADA Harpa. Sasando dimainkan DENGAN using doa serbi DENGAN Arakh berlawanan. Tangan Kanan berperan memainkan accord sedangkan serbi kiri bertugas sebagai Pengatur melodi Dan bass.

Beroperasi

Berikut JENIS alat musik tradisional sasando:

1. Sasando gong
Sasando gong LEBIH dikenal di Pulau Rote, memiliki nada pentatonik, biasanya dimainkan DENGAN irama gong Dan dinyanyikan DENGAN syair Khas Pulau Rote. Sasando Beroperasi Penyanyi berdawai 7 buah ATAU 7 nada kemudian kini Berkembang Menjadi 11 dawai.

2. Sasando biola
Sasando JENIS biola merupakan sasando Yang has Berkembang diatonis DENGAN nada. Bentuk sasando biola sekilas mirip sasando gong namun diameter bambunya LEBIH gede. Sasando JENIS Penyanyi diperkirakan Mulai Berkembang PADA Abad ke-18. Disebut sasando biola KARENA menyerupai nada biola DENGAN 30 nada kemudian Berkembang Menjadi 32 dan 36 dawai.

3. Sasando Elektrik
sasando elektrik
Sasando elektrik
sedang dimainkan
foto: indonesia.travel
Sasando elektrik umumnya memiliki 30 dawai Dan merupakan development Dari sasando biola Yang diberi Teknologi Sentuhan. Sasando JENIS Penyanyi diciptakan Oleh Arnoldus Eden Yang has Almarhum, besarbesaran merupakan Seorang musisi sasando Dan has mendapat Piagam penghargaan Oleh Gubernur NTT Tahun 2008.

Sasando elektrik diciptakan KARENA ditemukan beberapa kelemahan PADA sasando tradisional yakni TIDAK can be dinikmati Beroperasi Maksimal Oleh pendengar KARENA Saat memainkannya jemari terhalang daun lontar sebagai Wadah penampung Suara Yang melingkari sasando. Selain ITU, Suara merdunya Hanya can be didengar beberapa orangutan Saja Yang berada di Sekitar Pemain sasando.

Bahan Sasando elektrik

Sasando elektrik TIDAK using Lagi Bahan Wadah Dari daun lontar. Hal ITU sebab TIDAK Membutuhkan Ruang Resonansi sehingga Bunyi Yang didapat TIDAK seperti sasando tradisional Yang Hanya can didengar Hanya Oleh orang-orangutan di sekeliling Pemain, melainkan Bunyi Langsung can be di Increase lewat alat pengeras Suara seperti sound system Dan speaker.
Karakteristik Sasando Rote: 
  1. Termasuk jenis alat musik chordophone, yaitu alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai atau senar; 
  2. Dimainkan dengan cara dipetik; 
  3. Selain melodi, Sasando juga bisa menghasilkan musik iringannya; 
  4. Menggunakan daun Lontar melengkung berbentuk setengah bundar sebagai pengatur resonansi (getaran yang menimbulkan suara);

Jenis – Jenis Sasando
a.
       Sasando Rotan
Sasando jenis ini masih mempertahankan bentuk aslinya meski ada beberapa bagian yang dimodifikasi. Salah satu bagian yang dimodifikasi adalah tali senar atau dawainya. Dulu, talinya diambil dari cungkilan kulit Bambu. Kemudian cungkilan kulit itu direntangkan sejajar dengan potongan Bambu yang menjadi garis tengah bundaran daun Lontar. Rantangan tali itu diganjal dengan potongan kayu yang disebut ‘Senda’ dan di seting hingga mendapatkan nada yang diinginkan.
b.
      Sasando Elektrik
Sasando Elektrik merupakan variasi dari Sasando yang dikembangkan pada tahun 1980-an. Bentuk Sasando Elektrik hanya berupa potongan Bambu dan rentangan senar tanpa menggunakan bundaran daun Lontar.
c.
       Sasando Lipat
Sasando Lipat pada dasarnya masuk ke dalam kategori Sasando Lontar. Perbedaanya pada nilai praktisnya ketika di bawa. Sasando jenis ini Lebih banyak diminati oleh para pemain Sasando karena meskipun bentuknya praktis, namun tidak menghilangkan karakter suara.

Fungsi Sasando Sebagai Alat Musik Nusantara
1.
       Fungsi Terapi
Jika ditelusuri dari cerita sejarahnya, Sasando merupakan salah satu media penyembuhan penyakit Kusta yang konon pernah mewabah di Pulau Rote dan sekitarnya.
2.
       Fungsi Hiburan
Dentingan suara sasando yang harmonis dan menimbulkan kesan etnis bisa menjadi media hiburan untuk semua kalangan.
3.
       Media Upacara Adat
Di daerah lahir dan berkembangnya Sasando menjadi media untuk mengisi upacara adat seperti upacara pernikahan, upacara penyambutan tamu, dan upacara adat lainnya.
4.
       Fungsi Finansial
Bagi beberapa orang Sasando bisa menjadi media untuk mendapatkan uang dengan menjadi pengrajin yang memproduksinya atau mendapatkan balas jasa dari kemampuannya mengajar dan/atau menampilkan permainan alat musik tersebut.
5.
  Selain menjadi ciri khas daerah NTT, alat musik Sasando Rote juga menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Jika di mancanegara ada Gitar ataupun Harpha, salah satu kepulauan Nusantara mempunyai Sasando Rote yang bisa berfungsi sebagai alat musik melodis sekaligus alat musik harmonis. Dari satu orang pemain Sasando bisa menghasilkan paduan nada yang lengkap berupa melodi dan iringannya.

Saat ini, di Kupang ada Jeremias O Pah Master Sasando yang berjuang melestarikan alat musik tersebut dan mempromosikannya hingga ke mancanegara.

Sasando kerap digunakan sebagai musik pengiring atau penghibur pada upacara adat maupun sebagai hobi pribadi. Mungkin masih banyak penduduk Indonesia yang kurang mengenal alat musik yang satu ini. Namun ternyata alat musik sasando ini sangat digemari oleh kalangan penikmat musik tradisional yang berasala dari Australian dan beberapa negara Eropa. Maka dari itu kita patut berbangga diri karena keragamanan budaya Indonesia dan sudah sepantasnya kita sendiri yang melestarikan budaya bangsa agar tidak punah seiring berjalannya waktu.

No comments:

Post a Comment