Tuesday, May 17, 2016

Indramayu wisata



Menurut Tim Panitia Peneliti Sejarah Kabupaten Indramayu bahwa hari jadi Indramayu jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527 M
yang telah disahka pada sidang Pleno DPRD Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu pada tanggal 24 Juni 1977 dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah tingkat II Indramayu Nomor 02 Tahun 1977 tentang Penetapan Hari Jadi Indramayu, dimana dalam Peraturan Daerah tersebut disebutkan bahwa hari jadi Indramayu ditetapkan jatuh pada tanggal 7 (tujuh) Oktober 1527 M hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharam 934 H.Dalam menentukan hari jadi tersebut tim panitia peneliti sejarah Indramayu berpegang pada sebuah patokan peninggalan jaman dulu dan atas dasar beberapa fakta sejarah yang ada, yaitu prasasti, penulisan-penulisan masa lalu, benda-benda purbakala/benda pusaka, legenda rakyat serta tradisi yang hidup ditengah-tengah masyarakat.
Proses Sejarah Indramayu
Menurut Babad Dermayu penghuni partama daerah Indramayu adalah Raden Aria Wiralodra yang berasal dari Bagelen Jawa Tengah putra Tumenggung Gagak Singalodra yang gemar melatih diri olah kanuragan, tirakat dan bertapa.
Suatu saat Raden Wiralodra tapa brata dan semedi di perbukitan melaya di kaki gunung sumbing, setelah melampau masa tiga tahun ia mendapat wangsit “Hai wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah tiba disana berhentilah dan tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah disana, kelak tempat itu akan menjadi subur makmur serta tujuh turunanmu akan memerintan disana”.
Dengan didampingi Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana berangkatlah mereka ke arah barat untuk mencari sungai Cimanuk. Suatu senja sampailah mereka di sebuah sungai, Wiralodra mengira sungai itu adalah Cimanuk maka bermalamlah disitu dan ketika pagi hari bangun mereka melihat ada orang tua yang menegur dan menanyakan tujuan mereka. Wiralodra menjelaskan apa maksud dan tujuan perjalanan mereka, namun orang tua itu berkata bahwa sungai tersebut bukan cimanuk karna cimanuk telah terlewat dan mereka harus balik lagi ke arah timur laut. Setelah barkata demikian orang tarsebut lenyap dan orang tua itu menurut riwayat adalah Ki Buyut Sidum, Kidang Penanjung dari Pajajaran. Ki Sidum adalah seorang panakawan tumenggung Sri Baduga yang hidup antara tahun 1474 - 1513.
Kemudian Raden Wiralodra dan Ki Tinggil melanjutkan perjalanan menuju timur laut dan setelah berhari-hari berjalan mereka melihat sungai besar, Wiralodra berharap sungai tersebut adalah Cimanuk , tiba-tiba dia melihat kebun yang indah namun pemilik kebun tersebut sangat congkak hingga Wiralodra tak kuasa mengendalikan emosinya ketika ia hendak membanting pemilik kebun itu, orang itu lenyap hanya ada suara “Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa hamba adalah Ki Sidum dan sungai ini adalah sungai Cipunegara, sekarang teruskanlah perjalanan kearah timur, manakala menjumpai seekor Kijang bermata berlian ikutilah dimana Kijang itu lenyap maka itulah sungai Cimanuk yang tuan cari.”.
Saat mereka melanjutkan perjalanan bertemulah dengan seorang wanita bernama Dewi Larawana yang memaksa untuk di persunting Wiralodra namun Wiralodra menolaknya hingga membuat gadis itu marah dan menyerangnya. Wiralodra mengelurkan Cakranya kearah Larawana, gadis itupun lenyap barsamaan dengan munculnya seekor Kijang. Wiralodra segera mengejar Kijang itu yang lari kearah timur, ketika Kijang itu lenyap tampaklah sebuah sungai besar. Karena kelelahan Wiralidra tertidur dan bermimpi bertemu Ki Sidum , dalam mimpinya itu Ki Sidum berkata bahwa inilah hutan Cimanuk yang kelak akan menjadi tempat bermukim.
Setelah ada kepastian lewat mimpinya Wiralodra dan Ki Tinggil membuat gubug dan membuka ladang, mereka menetap di sebelah barat ujung sungai Cimanuk. Pedukuhan Cimanuk makin hari makin banyak penghuninya. diantaranya seorang wanita cantik paripurna bernama Nyi Endang Darma. Karena kemahiran Nyi Endang dalam ilmu kanuragan telah mengundang Pangeran Guru dari Palembang yang datang ke lembah Cimanuk bersama 24 muridnya untuk menantang Nyi Endang Darma namun semua tewas dan dikuburkan di suatu tempat yang sekarang terkenal dengan “Makam Selawe”.
Untuk menyaksikan langsung kehebatan Nyi Endang Darma, Raden Wiralodra mengajak adu kesaktian dengan Nyi Endang Darma namun Nyi Endang Darma kewalahan menghadapi serangan Wiralodra maka dia meloncat terjun ke dalam Sungai Cimanuk dan mengakui kekalahannya. Wiralodra mengajak pulang Nyi Endang Darma untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan pedukuhan namun Nyi Endang Darma tidak mau dan hanya berpesan, “Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini maka namakanlah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan karena hamba ikut andil dalam usaha membangun daerah ini”.
Untuk mengenang jasa orang yang telah ikut membangun pedukuhannya maka pedukuhan itu dinamakan “DARMA AYU” yang di kemudian hari menjadi “INDRAMAYU”.
Berdirinya pedukuhan Darma Ayu memang tidak jelas tanggal dan tahunnya namun berdasarkan fakta sejarah Tim Peneliti menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada jum’at kliwon, 1 sura 1449 atau 1 Muharam 934 H yang bertepatan dengan tanggal 7 Oktober 1527 M.
Catatan proses Indramayu lainnya
Cerita pedukuhan Darma Ayu adalah salah satu catatan sejarah daerah Indramayu namun ada beberapa catatan lainnya yang juga berkaitan dengan proses pertumbuhan daerah Indramayu antara lain:
  1. Berita yang bersumber pada Babad Cirebon bahwa seorang saudagar China beragama islam bernama Ki Dampu Awang datang ke Cirebon pada tahun 1415. Ki Dampu Awang sampai di desa Junti dan hendak melamar Nyi Gedeng Junti namun ditolak oleh Ki Gedeng Junti, disini dapat disimpulkan bahwa Desa Junti sudah ada sejak tahun 1415 M .
  2. Catatan dalam buku Purwaka Caruban Nagari mengenai adanya Desa Babadan,dimana pada tahun 1417 M Sunan Gunung Jati pernah datang ke Desa Babadan untuk mengislamkan Ki Gede Babadan bahkan menikah dengan puteri Ki Gede Babadan .
  3. Di tengah kota Indramayu ada sebuah desa yang bernama Lemah Abang, nama itu ada kaitannya dengan nama salah seorang Wali Songo Syeikh Siti Jenar yang dikenal dengan nama Syeikh Lemah Abang, mungkin dimasa hidupnya (1450 - 1406) Syeikh Lemah Abang pernah tinggal di desa tersebut atau setidak-tidaknya dikunjungi olehnya untuk mengajarkan agama islam.
Setelah bangsa Portugis pada tahun 1511 menguasai Malaka antara 1513-1515 pemerintah Portugis mengirimkan Tom Pires ke Jawa . Dalam catatan harian Tom Pires terdapat data- data bahwa :
  • Tahun 1513-1515 pedukuhan Cimanuk sudah ada bahkan sudah mempunyai pelabuhan
  • Pedukuhan Cimanuk ada dalam wilayah kerajaan sunda (Pajajaran) .
Melihat bukti-bukti atau sumber di atas diperkirakan pada akhir abad XVI M daerah Indramayu sekarang atau sebagian dari padanya sudah dihuni manusia.
*Sumber: Buku Sejarah Indramayu (cetakan ke 2) terbitan pemerintah Kabupaten DT II Indramayu
2. PRASASTI ARIA WIRALODRA

Nanging Benjing Allah Nyukani
Kerahmatan Kang Linuwih
Darma Ayu Mulih Harja
Tan Ana Sawiji - wiji
Pertelane
Yen Wonten Taksana Nyabrang Kali Cimanuk
Sumur Kejayaan Deres Mili
Dlupak Murub Tanpa Patra
Sadaya Pan Mukti Malih
Somahan Lawan Prajurit
Rowang Lawan Priagung
Samya Tentram Atine
Sadaya Harta Tumuli
Ing Sekehing Negara Pada Raharja

Artinya :
Akan tetapi Allah melimpahkan
RAhmatNya yang berlimpah
Darma Ayu kembali makmur tiada ada suatu hambatan
Tanda
Jika ada ular menyebrangi sungai cimanuk
Sumur kejayaan mengalir deras
Lampu menyala tanpa minyak
Semua hidup makmur
Bekerja sama dengan tentara
Membantu penguasa
Semua hidup aman dan tentram
Gemah ripah loh jinawi
Seluruh negara hidup makmu

Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup potensial karena kekayaan alam, tradisi, seni dan budaya serta sejarah.Letak Indramayu yang berada di pesisir pantai memiliki daya tarik tersendiri sebagai daerah wisata. Beberapa potensi pariwisata telah dikembangkan namun masih banyak yang belum tergarap secara maksimal padahal potensi-potensi tersebut merupakan asset daerah sebagai daya tarik investasi di bidang pariwisata. Obyek Wisata di Kabupaten Indramayu terdiri dari wisata alam, wisata agro, wisata ziarah, wisata rohani dan wisata kuliner.
1. WISATA ALAM
a. Pulau Biawak
Pulau ini sebagai objek wisata bahari dengan taman laut dan ikan hias yang indah serta terumbu karang yang asri. Pasir putih tanaman bakau dan mangrove yang cukup lengkap jenisnya, koloni biawak dan menara mercusuar yang di bangun oleh ZN. Willem pada tahun 1872 mempunyai daya tarik hyistoris terutama bagi wisatawan yang tertarik dengan bangunan - bangunan kuno. Aktivitas rekreasi yang dapat di lakukan di Pulau Biawak ini adalah selam, mancing, snorkeling dan wisata petualangan. Pulau biawak mempunyai luas 120 ha terletak 40 km sebelah utara Kota Indramayu yang dapat di jangkau dengan perahu nelayan.
b. Pantai
Di Indramayu ada beberapa pantai yang dapat di jadikan tempat rekreasi antara lain Pantai Tirtamaya, Pantai Glayem di Kecamatan Junti nyuat: Pantai Balongan Indah di Kecamatan Balongan: dan Pantai Eretan di Kecamatan Kandanghaur . Pantai - pantai tersebut memiliki daya tarik tersendiri selain sebagai wisata bahari, pantainya yang indah juga tempat merapatnya prahu-prahu nelayan.
Pantai Eretan, mempunyai sejarah tersendiri karena Pantai ini pada tahun 1942 merupakan tempat mendaratnya tentara jepang.
. Pantai Tirtamaya adalah salah satu tempat yang banyak di kunjungi oleh para wisata, selain sebagian pemandian yang aman juga mempunyai panorama yang indah terutama pada saat terbit dan terbenamnya matahari pantai ini terletak di Juntinyuat.
c . Situ
>. Situ Bojong Sari
Merupakan lokasi wisata yang ada di pusat kota Indramayu yang mempunyai luas 6,5 ha.  Situ ini memiliki luas permukaan air ± 6ha yang di lengkapi dengan sarana wisata air seperti water boom, sepeda air, perahu wisata dan olah raga dayung. situ bojong sari ini juga cocok untuk aktivitas mancing dan berkemah.
> . Situ Bolang
Terletak di desa Jatisura Kecamatan cikedung ± 20 km dari kota Indramayu dan Situ bolang ini merupakan salah satu wisata alternatif dengan suasana nyaman dan tenang yang di dukung nuansa pedesaan dengan panorama pesawahan dan pepohonan, memiliki luas 74 ha
> . Situ Brahim
Situ ini terletak di desa babadan Kecamatan sindang.
>. Waduk Cipancuh
Waduk yang terletak di cipancuh Kecamatan haurgelis.
d. Koloni Kera Banjar
Objek wisata ini terletak di desa bulak Kecamatan jatibarang sekitar 17 km dari kota Indramayu dan objek ini banyak di kunjungi wisatawan karena keunikannya yaitu terdapat koloni kera yang sejak jaman dahulu sampai sekarang berjumlah 41 ekor.
2. Wisata Agro
Sebagai daerah yang banyak hutan kayu putih Kabupaten Indramayu memiliki obyek Wisata Agro yang menarik yang terletak di Kecamatan Cikedung, di mana dapat di lihat mulai dari proses penanaman, pemeliharahaan sampai produksi kayu putih berupa minyak kayu putih. Wisata agro lainnya di Desa Cemara Kecamatan Losarang dan Desa Cangkring.
3. Wisata Ziarah
a. Situs Makam Raden Arya Wiralodra
Raden Arya Wiralodra merupakan pendiri kota Indramayu. Makam wiralodra ini terletak di Desa Sindang (lapangan krapyak) Kecamatan sindang sekitar 500 m sebelah barat Pendopo Kabupaten Indramayu.
b. Situs Makam Selawe
Situs ini terletak di Desa Dermayu Kecamatan Sindang sekitar 1 km dari pusat kota Indramayu. Di makam selawe tersebut terdapat makam Pangeran Guru dari Palembang, salah seorang penantang Nyi Endang Darma juga 24 makam muridnya.
c. Situs Makam Buyut Tambi
Situs makam ini berada di DesaTambi Kecamatan Sliyeg. sekitar 20 km dari kota Indramayu .
4. Wisata Rohani
  • Wisata Rohani Ma’had Al Zaetun
Adalah sebuah Pesantren Modern terbesar dan termegah di Asia Tenggara dengan luas keseluruhan komplek Pesantren tersebut sekitar 1.200 ha, terletak di Desa Mekar Jaya Kecamatan Gantar Kabupaten Indrarmayu, Pondok Pesantren Terpadu tersebut menjadi pusat pendidikan dan pengembangan budaya perdamaian dengan berbagai kelengkapan fasilitasnya merupakan tonggak sejarah yang mengimplementasikan suatu kenyataan pembangunan berwawasan lingkungan.
  1. WISATA KOTA
a.Alun-alun
Merupakan Pusat Kota atau biasa disebut Alun-alun, sekaligus sebagai pusat penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pada sore hari kawasan ini menjadi ramai..
2.Tugu Kijang atau Bunderan Kijang
Berdiri tegak di persimpangan jalan masuk kota Indramayu dari arah Cirebon, merupakan gambaran sejarah dari Kijang emas yang menuntun Raden Aria Wiralodra dan menunjukkan arah letak lembah Cimanuk yang menjadi cikal bakal Kabupaten Indramayu.
3.Tugu Mangga
Terletak dipersimpangan lima jalan masuk kota Indramayu dari arah Jakarta. Tugu ini menggambarkan bahwa Kota Indramayu sebagai penghasil mangga yang menjadi trade mark Kabupaten Indramayu.
4.Masjid Agung
Merupakan karya arsitek beretnis China dimana Masjid Agung ini terletak di pusat Kota berdampingan dengan Pusat Pemerintahan/ Pendopo Indramayu.
5.Kilang Minyak Balongan
Merupakan sumber minyak dan gas yang terletak + 6 KM dari pusat kota Indramayu, yang dikelola oleh Pertamina UP VI. Sebagai tempat proses pengolahan minyak mentah menjadi bensin, solar, minyak tanah dan lainnya adalah merupakan daya tarik untuk melakukan wisata Iptek (Ilmu Pengetahuan & Teknologi) ke Indramayu. Keberadaan potensi minyak dan gas di Indramayu telah diprediksi oleh Raden Aria Wiralodra yang ditulis dalam Bahasa Sangsekerta dan kini tertuang dalam Prasasti Aria Wiralodra.
Sarana lain yang turut menunjang kepariwisataan adalah adanya hotel, dan jumlah hotel samapai ahir tahun 2011 tercatat 25 hotel dengan jumlah kamar sebanyak 465 kamar dengan jumlah tenaga kerja di bidang perhotelan tercatat 341 orang.
FASILITAS PENUNJANG KEPARIWISATAAN
Fasilitas penunjang kepariwisataan yang terdapat di Indramayu adalah Hotel/Penginapan:
1. Hotel New Trisula (Jl Panjaitan No 77 Indramayu)
2. Hotel Wiwi Perkasa !  (Jl Tridaya No 2 Indramayu)
3.Hotel Wiwi Perkasa 2 (Jl DI Panjaitan Indramayu)
4. Hotel Prima (Jl Panjaitan No 56 Indramayu)
5. Hotel Handayani (Jl Kembar – Bojongsari Indramayu)
6. Hotel Garuda 1 ( Bunderan Kijang Indramayu)
7.Hutel Garuda 2 (Jl Sudirman Indramayu)
8.Hotel Garuda 3 (Bunderan kijang Indramayu)
9. Wisma Rini (Jl. Sudirman Indramayu)
10. Penginapan Kopsuka (Jl MT Haryono Indramayu)
11. Hotel Banjarsari (Jl Banjar Jatibarang)
12.. Hotel Prambanan (Jl Siliwangi Jatibarang)
13.Hotel Aneka Baru (Jl Siliwangi Jatibarang)
14.Hotel Sejahtera Abadi (Jl Raya Bulak Jatibarang)
15.Hotel Sederhana Baru (Jl Tuparev Jatibarang)
16.Hotel Flamingo (Jl By Pass Losarang- Ds Santing – Kec gLosarang)
17.Hotel Bunga Indah (Jl By Pass Losarang)
18.Hotel Sariratu (Jl Raya Santing – Losarang)
19.Hotel Dharma Wisata (Jl Raya Patrol Kecamatan Sukra)
20.Hotel Tirtaloka (Jl Tirtaloka Haurgeulis)
21.Penginapan Purnama (Jl Jati – Haurgeulis)
22..Penginapan Sampurna (Jl Desa Sukajati- Haurgeulis)

No comments:

Post a Comment