Sejarah
Lain Samarinda Kota Seberang
Sejarah terbukanya sebuah kampung
yang menjadi kota besar, dikutip dari buku berbahasa Belanda dengan judul
“Geschiedenis van Indonesie“ karangan de Graaf. Buku yang diterbitkan
NV.Uitg.W.V.Hoeve, Den Haag, tahun 1949 ini juga menceritakan keberadaan Kota
Samarinda yang diawali pembukaan perkampungan di Samarinda Seberang yang
dipimpin oleh Pua Ado. Belanda yang mengikat perjanjian dengan kesultanan Kutai
kian lama kian bertumbuh. Bahkan, secara perlahan Belanda menguasai
perekonomian di daerah ini. Untuk mengembangkan kegiatan perdagangannya, maka
Belanda membuka perkampungan di Samarinda Seberang pada tahun 1730 atau 62
tahun setelah Pua Ado membangun Samarinda Seberang. Di situlah Belanda
memusatkan perdagangannya.
Namun, pembangunan Samarinda
Seberang oleh Belanda juga atas izin dari Sultan Kutai, mengingat kepentingan
ekonomi dan pertahanan masyarakat di daerah tersebut. Apalagi, Belanda pada waktu
itu juga menempatkan pasukan perangnya di daerah ini sehingga sangat menjamin
keamanan bagi Kerajaan Kutai.
Samarinda berkembang terus dengan
bertambahnya penduduk yang datang dari Jawa dan Sulawesi dalam kurun waku
ratusan tahun. Bahkan sampai pada puncak kemerdekaan tahun 1945 hingga
keruntuhan Orde Lama yang digantikan oleh Orde Baru, Samarinda terus
’disatroni’ pendatang dari luar Kaltim. Waktu itu Tahun 1966 adalah peralihan
masa Orde Lama ke Orde Baru. Keadaan semuanya masih acak dan semberawut.
Masalah keamanan rakyat memang terjamin dengan terbentuknya Hansip(Pertahanan
Sipil) yang menggantikan OPR (Organisasi Pertahanan Rakyat). Hansip mendukung
keberadaan Polisi dan TNI.
Kendati terbilang maju pada
zamannya, perubahan signifikan Kota Samarinda dimulai ketika wali kota Kadrie
Oening diangkat dan ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan
No. Pemda 7/ 67/14-239 tanggal 8 November 1967. Ia menggantikan Mayor Ngoedio
yang kemudian bertugas sebagai pejabat tinggi pemerintahan Jawa Timur di
Surabaya. Kotamadya Samarinda pada tahun 1950 terbagi tiga kecamatan, yaitu
Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Luas wilayahnya
saat itu hanya 167 km². Kemudian pada tahun 1960 wilayah Samarinda diperluas
menjadi 2.727 km² meliputi daerah Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa
dan Samboja. Namun belakangan, kembali terjadi perubahan. Kota Samarinda hanya
tinggal Kecamatan Palaran, Samarinda Seberang, Samarinda Ilir dan Samarinda
Samarinda merupakan ibu kota provinsi
Kalimantan Timur, serta menjadi salah satu kota terbesar di Kalimantan.
Samarinda mempunyai tempat wisata dengan pemandangan yang sangat indah, jika anda ingin berlibur ke suatu tempat disinilah tempat yang cocok, dijamin anda tidak akan kecewa apalagi jika anda berkunjung dengan sanak saudara atau keluarga dijamin pasti liburan kalian akan lebih menyenangkan.
Berikut 14 daftar Tempat Wisata
Terbaik di Samarinda yang wajib harus anda kunjungi :
1. Pulau Beras Basah
Pulau Beras Basah ini terletak di Bontang,
Kaltim, lebih tepatnya di Selat Makassar. Untuk mencapai tempat wisata ini,
setidaknya Anda akan membutuhkan waktu kira-kira sekitar 3 jam dari Samarinda.
Meski jauh, tapi perjalanan yang lama tersebut akan terpuaskan ketika Anda
melihat keindahan Pulau Beras Basah. Pemandangan pasir putih dan air jernih
kebiruan akan membuat Anda melupakan perjalanan panjang menuju ke sini. Anda
juga akan disambut oleh sebuah mercusuar tinggi yang sudah tak terpakai.
Keindahan pulau ini tak hanya sebatas pasir putih dan panorama pantainya, alam
bawah laut Pulau Beras Basah tak bisa dilewatkan.
2. Pulau Kumala
Pulau Kumala merupakan tempat wisata
di Samarinda yang berada di tengah Sungai Mahakam. Pulau ini berasal dari
pengendapan lumpur sungai. Jika dilihat, bentuknya memanjang menyerupai perahu
yang terbalik. Tempat wisata ini disebut mirip dengan Taman Mini Indonesia
Indah yang berada di Jakarta. Hal ini dikarenakan Pulau Kumala juga
menggambarkan budaya Kalimantan mulai dari bangunan adat, candi dan juga patung
lembu. Selain bangunan bernilai budaya setempat, di sini juga terdapat wahana
permainan modern seperti sky tower setinggi 75 meter, kereta mini, kereta
gantung dan juga komemdi putar.
3. Air Terjun Tanah Merah
Air Terjun Tanah Merah berada di
Dusun Purwosari, Kecamatan Samarida Utara, atau sekitar 14 km dari pusat kota
Samarinda. Tempat wisata ini mudah sekali diakses dengan kendaraan umum, Anda
hanya perlu naik angkot jurusan Pasar Segiri – Sungai Siring. Air terjun dengan
tinggi 15 meter ini tergolong unik. Air yang mengalir akan terlihat jernih dan
bersih, namun saat di bawah, air akan berubah menjadi keruh kemerahan. Hal ini
dikarenakan tanah di sini berjenis gambut. Meskipun begitu, tempat wisata di
Samarinda ini masih banyak dikunjungi wisatawan terutama saat akhir pekan.
4. Air Terjun Pinang Seribu
Air terjun ini terletak di Kelurahan
Sempaja Utara, Samarinda Utara. Air Terjun Pinang Seribu memiliki bentuk yang
unik karena berupa undakan seperti anak tangga dan bisa dinaiki. Airnya
mengalir tidak terlalu deras sehingga relatif aman untuk bermain bersama
anak-anak. Selain bermain air, Anda bisa menyewa sepeda air untuk berkeliling
danau buatan. Anda juga bisa untuk memancing di kolam sepuasnya. Di sini juga
terdapat banyak gazebo untuk bersantai sambil menikmati makan siang Anda. Jika
masih ingin berada di tempat wisata ini lebih lama, Anda bisa menginap di villa
yang ada di kawasan ini.
5. Telaga Permai Batu Besaung
Tempat wisata di Samarinda ini merupakan
sebuah kawasan hijau yang biasa digunakan sebagai lokasi berkemah. Meskipun
tidak berkemah di sini, namun Anda maih bisa menikmati keindahan Telaga Permai
Batu Besaung ini. Tanah di kawasan ini memiliki ketinggian yang bervariasi
sehingga sungai yang melaluinya jadi menyerupai air terjun pendek. Anda bisa
berendam dan bermain di tampungan airnya yang dangkal. Selain itu, Anda juga
bisa berjalan menjelajahi kawasan ini untuk melihat keindahannya.
6. Kebun Raya Unmul Samarinda
Kebun Raya Unmul Samarinda berjarak
10 km dari pusat kota Samarinda. Tempat wisata ini merupakan hutan pendidikan
milik Universitas Mulawaman, namun terbuka untuk umum. Di kawasan kebun raya,
terdapat sebuah danau besar yang bisa Anda kelilingi dengan menyewa sepeda air.
Jika ingin berkeliling kawasan ini, Anda bisa menggunakan andong. Selain itu,
tempat wisata di Samarinda ini juga memiliki kebun binatang mini dan museum
kayu yang berisi informasi mengenai jenis-jenis kayu di Kalimantan. Kebun Raya
Unmul Samarinda buka setiap hari kecuali hari Jumat, mulai pukul 09:00 sampai
16:00
7. Taman Rekreasi Lembah Hijau
Tempat wisata ini berada tak jauh
dari Kebun Raya Unmul Samarinda , tepatnya di jalur Samarinda – Bontang KM 15.
Di Taman Rekreasi Lembah Hijau terdapat camping ground, flying fox, replika
hutan, kolam renang, arena bermain anak, gazebo, kolam pancing dan kafetaria.
Selain menjadi tempat wisata di Samarinda yang banyak dikunjungi oleh keluarga,
taman ini juga biasa digunakan sebagai lokasi outbound untuk anak sekolah dan
karyawan dari banyak perusahaan.
8. Desa Budaya Pampang
Wisata budaya banyak diminati karena
selain bisa melihat budaya setempat, Anda juga bisa belajar tentang budaya
lain. Di Samarinda, ada sebuahtempat wisata budaya populer yaitu Desa Budaya
Pampang. Desa ini dihuni oleh suku Dayak Kenyah. Pada akhir pekan, tempat
wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan luar kota maupun luar negeri.
Setiap hari Minggu, pada pukul 13:00 – 15:00 diadakan pertunjukan seni di lamin
atau gedung pertemuan desa. Gedung ini unik karena berupa rumah adat Dayak
dengan ukiran khas suku. Menariknya, pada saat sedang berlangsung pertunjukan
seni, seluruh warga desa akan mengenakan pakaian adatnya.
9. Kampung Tenun Samarinda
Salah satu yang khas dari kota
Samarinda adalah kain tenunnya. Kain tenun khas Samarinda memiliki motif
kotak-kotak yang cantik. Jika ingin membeli kain tenun ini sebagai oleh-oleh,
silakan datang ke Kecamatan Samarinda Seberang. Ada dua kampung yang menjadi
pusat kerajinan ini yaitu Kampung Baqa dan Kampung Masjid. Kedua kampung ini
menjadi tempat wisata bagi pengunjung dari luar kota. Di sini, selain membeli
kain, Anda juga bisa melihat proses pembuatannya. Proses pembuatan kain ini
masih sangat sederhana karena tetap menggunakan alat tenun bukan mesin yang
disebut ‘Gedokan’.
10. Tjiu’s Palace Samarinda
Tempat wisata ini terletak di daerah
Sambutan tepat nya pada Jalan Sultan Sulaiman (pelita 6) Samarinda. Tjius
palace merupakan wahasa wisata keluarga yang memiliki banyak atraksi hiburannya
seperti kolam pemancingan ikan, sepeda air (kayuh dan mesin) dengan memiliki
bentuk yang cukup unik yaitu seperti binatang lucu (bebek, naga dll), ada juga
yang berbentuk mobil, kapal besar, sepeda motor dan masih banyak lagi. Selain
itu juga terdapat kereta api dan kolam khusus anak-anak yang mengelililngi area
bersepeda air. Dan juga terdapat lapangan futsal. Untuk memasuki tempat wisata
ini tidak dikenakan tarif, namun pada saat didalam tempat wisata ini dilarang
untuk membawa makanan dan minuman dari luar. Untuk seseorang yang mempunyai
hobby memancing, tempat ini sangat cocok.
11. Penangkaran Buaya
Wisata Penangkaran buaya makroman
Samarinda -Sebuah objek wisata alam yang menarik di kota Samarinda, Kalimantan
Timur, Pulau Kalimantanyaitu Penangkaran buaya makroman. Lebih jelasnya tempat
ini terletak diDesa pulau atas, kelurahan makroman, kecamatan palaran kurang
lebih berjarak 17km dari pusat kota samarinda. Tempat ini dapat anda tempuh
dengan menggunakan kendaraan beroda dua ataupun kendaraan roda empat. Tempat
wisata alam seluas kurang lebih 7 hektar ini memiliki 3 jenis buaya yang saat
ini berada di dalam penangkaran Makroman. nama-nama dari jenis buaya tersebut
yaitu buaya siam, buaya muara, dan buaya sepit. Semua jenis buaya yang ada di
dalam penangkaran ini,
12. Pelas Tahun
Pelas Tahun Pampang merupakan
kegiatan budaya yang dilakukan oleh masyarakat Suku Dayak Kenyah sebagai
ungkapan rasa syukur kepada Tuhan (NASIB) yang telah memberikan anugerah berupa
panenan dari hasil pertanian masyarakat. Setiap tahun masyarakat Dayak Kenyah
di Pampang selalu melaksanakan Upacara Pelas Tahun atau upacara ucapan syukur
kepada pencipta atas hasil panen yang baik. Satu lagi ritual yang hingga saat
ini masih dilestarikan adalah upacara Junan. Upacara Junan merupakan tradisi
yang sudah berumur ratusan tahun, namun hingga sekarang masih tetap
dilaksanakan. Junan adalah ritual mengambil gula dari batang tebu dengan cara
diperas memakai kayu ulin.
13. Tepian Mahakam (Wisata Sungai
Mahakam)
Sungai Mahakam merupakan alur sungai
yang mengitari sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten
Kutai Barat dan Kota Samarinda. Aktifitas sosial budaya masyarakat Samarinda
dapat kita saksikan, seperti pemanfaatan sungai sebagai sarana transportasi
untuk angkutan penumpang dan barang serta hasil bumi yang diperdagangkan antar
pulau dan diekspor ke mancanegara melalui Pelabuhan Samarinda. Pada malam hari
dapat dikunjungi dan dinikmati pula jajanan Jagung bakar dan terdapat beberapa
warung makan lainnya disepanjang bantaran tepian Sungai Mahakam ini.
14. Masjid Islamic Center Samarinda
Masjid ini terletak di Kelurahan
Teluk Lerong Ulu, Samarinda. Dibangun pada tahun 2001 dan diresmikan pada tahun
2008, Masjid Islamic Center menjadi salah satu tempat wisata religi yang paling
banyak dikunjungi di kota ini. Arsitektur masjid terinspirasi dari Hagia Sophia
di Turki, misalnya pada kubah besarnya yang bermotif. Masjid ini memiliki satu
menara utama setinggi 99 meter yang disesuaikan dengan asmaul husna, dan enam
menara dengan ukuran lebih pendek yang melambangkan rukun iman. Selain itu,
anak tangga menuju ke lantai utama masjid berjumlah 33 buah, jumlah yang sama
dengan butiran tasbih.
No comments:
Post a Comment