Apa yang bisa langsung diingat tentang Jawa Timur?
Tentu saja Surabaya. Selain menjadi ibukota dari propinsi Jawa Timur, Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Dengan populasi penduduk sekitar 3 juta orang, Surabaya telah menjadi kota Metropolis dengan beberapa keanekaragaman yang kaya di dalam nya. Selain itu, Surabaya saat ini juga telah menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Indonesia.
Tentu saja Surabaya. Selain menjadi ibukota dari propinsi Jawa Timur, Surabaya merupakan kota terbesar kedua setelah Jakarta. Dengan populasi penduduk sekitar 3 juta orang, Surabaya telah menjadi kota Metropolis dengan beberapa keanekaragaman yang kaya di dalam nya. Selain itu, Surabaya saat ini juga telah menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Indonesia.
Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan, hal ini
terjadi sejak adanya pertempuran rakyat Surabaya melawan tentara Belanda dalam
revolusi kemerdekaan Indonesia
Nama Surabaya, sesuai dengan etimologinya, berasal
dari kata Sura ata Suro dan Baya atau Boyo, dalam bahasa Jawa. Suro adalah
jenis ikan hiu, sedang boyo adalah istilah bahasa jawa untuk buaya. Menurut
mitos, dua hewan ini adalah binatang paling kuat yang juga menjadi simbol kota
Surabaya sampai saat ini. Pendapat lain mengatakan, bahwa nama Surabaya juga
diambil dari istilah Sura Ing Baya, yang berarti "berani menghadapi bahaya".
Surabaya merupakan pelabuhan utama dan pusat
perdagangan komersial di wilayah timur Indonesia, dan sekarang menjadi salah
satu kota terbesa di Asia Tenggara. Bersama dengan Lamongan di barat laut,
Gresik di barat, Bangkalan di timur laut, Sidoarjo di selatan, Mojokerto dan
Jombang di barat daya menjadi kesatuan yang dinamakan Gerbang Kertosusila,
seperti Jabodetabek di Jakarta dan sekitarnya.
Letak kota Surabaya berada di tepi pantai utara
Jawa timur, dan berbatasan langsung dengan Selat madura di utara dan timur,
Kabupaten Sidoarjo di selatan, dan Kabupaten Gresik di barat. Kota Surabaya
berada pada dataran rendah, dengan ketinggian antara 3-6 M di asata permukaan
laut, hal ini juga yang menyababkan suhu udara di Surabaya tergolong panas dan
kering.
Sebagai ibukota provinsi, Surabaya juga merupakan
rumah bagi banyak kantor dan pusat bisnis. Perekonomian Surabaya juga
dipengaruhi oleh pertumbuhan baru dalam industri asing dan beberapa segmen
industri yang akan terus berkembang, terutama dalam hal properti, dimana gedung
pencakar langit, mall, plaza, apartemen dan hotel berbintang akan terus
terbangun setiap tahunnya.
Sebagai kota metropolitan, Surabaya dihuni oleh
multi etnis dan banyak suku bangsa, seperti warga Tionghoa, suku Jawa, Batak,
Madura, Bali, Bugis, Sunda dan banyak lagi. Ada juga warga negara asing
termasuk Malaysia, Cina, India, Arab dan Eropa.
Bahasa yang digunakan sehari-hari sebagian besar
menggunakan bahasa Jawa, dengan dialek Suroboyoan. Dialek ini cukup berbeda
dengan bahasa Jawa dari Jawa Tengah seperti Surakarta atau Yogyakarta. Dialek
Suroboyoan memiliki intonasi yang dalam dan tinggi, dan terkesan keras.
Meskipun Surabaya banyak dipengaruhi oleh beragam
budaya, tapi keaslian budayanya masih tetap hidup dan berkembang sampai saat
ini. Beragam kebudayaan asli itu bisa dilihat dari berbagai acara seperti,
kesenian wayang, ludrug, tari remo dan kebudayaan khas Jawa lainnya.
Dari segi pariwisata, layaknya kota yang sarat akan
sejarah, Surabaya memiliki beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi yang
berhubungan dengan sejarah masa lampau. Ditambah lagi, Surabaya memiliki
keanekaragaman kuliner yang selalu dicari oleh wisatawan yang datang, seperti:
rujak uleg, rawon, nasi bebek, kupang lontong, longtong balap dan masih banyak
lagi.
Tempat Wisata Monumen
Pahlawan di Surabaya
Tempat
Wisata di Surabaya yang pertama kali harus anda kunjungi adalah Monumen
Pahlawna. Kota Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan. Adapun lokasi monumen
ini ada di Jalan Pahlawan, Kel. Alun-Alun Contong, Kec. Bubutan,
Surabaya, Jawa Timur 60175, Indonesia .
Monumen
ini mejadi salah satu tempat wisata kebangga masyarakat Surabaya, karena
monumen ini mengingatkan perjuangan pahlawan atas perjuangan mereka merebut
kemerdekaan dari penjajah.
Dengan
tinggi 41,15 meter, tugu dengan bentuk paku terbalik (lingga) memilki
lengkungan di badannya (tiang) atau kerap disebut “Canalures”. Cekungan
tersebut sebanyak sepuluh lengkungan serta terbagi menjadi sebelas ruas.
Sebetulnya, ada makna filosofi di baliknya: tinggi, ruas, dan canalures itu
mempunyai makna atau simbol yakni: tanggal 10, bulan ke-11, dan pada tahun
1945; yang secara simbolik merupakan peristiwa berdarah tatkala masa perjuangan
kemerdekaan Indonesia.
2. Tempat Wisata patung Buddha dengan Empat Wajah di Surabaya
Jika anda ingin mengunjungi
tempat ini, janga lupau ntuk membawa kamera. Tempat inilah yang sangat unik dan
bersejarah, mengingat patung yang berada di kota Surabaya ini telah tercatat di
Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai patung tertinggi di Indonesia. Jika kita
hendak safari bersama keluarga di sini, maka kita hanya perlu menuju ke salah
satu sudut di pantai Ria Kanjeran.
3. Tempat Wisata Jembatan Merah di Surabaya
Jembatan merah merupakan saksi
bisu perjuangan masyarakat Surabaya melawan kolonial Belanda. tempat ini
sebetulnya telah mencatat peristiwa yang luar biasa pada 10 November. Tempat
ini (tempat wisata di surabaya dan malang) mengenang tewasnya seorang Jendral
atau Brigjen Mallaby yang telah bentrok sengi dengan rakyat Indonesia (yang ini
diwakili oleh arek-arek Suroboyo) dengan tentara Belanda di daerah Jembatan
Merah.
4. Tempat Wisata Monumen Kapal Selam di Surabaya
Monumen kapal selam ini menarik untuk dikunjungi.
Monumen ini sangat relevan (berhubungan) dengan peristiwa KRI Pasopati 410 yang
dahulunya merupakan milik TNI sebagai kapal selam angkatan laut Republik
Indonesia di wilayah timur.
Tempat wisata sejarah di Surabaya yang harus anda kunjungi adalah museum Mpu Tantular. Museum ini sendiri di bangun oleh lembaga kebudayaan bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaian yang pendirinya merupakan orang Jerman totok namun telah memiliki kewarganegaraan Indonesia (Surabaya). Museum ini sangatlah memilki banyak koleksi yaitu: 15.000 koleksi dengan komposisi peninggalan masa prasejarah, peninggalan Hindhu, Budha, dan Islam, sampai zaman kolonial Belanda atau pun Jepang. Tempat ini bisa menjadi rekomendasi keluarga pada tataran destinasi wisata di sura. Tempat Wisata Kelenteng Hong Tiek Hian di Surabaya
Satu lagi Tempat wisata sejara
di Surabaya yang harus anda kunjungi adalah kelenteng Hong Tiek Hian yang
diperkirakan dibangun pada oleh pasukan Tartar pada masa tatkala Khu Nilai Khan
masih berkuasa di Asia Tengah. Namun untuk kebenarannya belum dapat dipastikan.
Namun keindahan artsitek khas negeri tirai bambu bisa kita nikmati.
Tempat Wisata Rumah Batik di Surabaya
Surabaya ternyata juga memiliki
tempat pengrajin batik. Selama ini mungkin batik yang terkenal itu berasal dari
Pekalongan, tapi ternyata batik dari Surabaya juga tidak kalah indah dan cantiknya.
Anda bisa melihat-lihat batik karya masyarakat Surabaya. Tempat ini berlokasi
di daerah Jalan Tambak Dukuh No. 4, Surabaya. Dengan koleksinya yang sangat
luar biasa, Rumah batik ini memilki koleksi batik sebanyak dua ribu potong
batik dengan pelbagai corak maupun motif yang berbeda. Secara nasional, tempat
wisata di Surabaya ini telah mendapatkan legitimasi nasional sebagai Rumah
Batik terbesar di Surabaya. Tempat ini sangatlah cocok untuk dijadikan objek
wisata keluarga yang edukatif.
rakyat Surabaya dikenal dengan
kegigihannya melawan penajajahan Belanda. Salah satu tanda hormat pemerintah
Surabaya atas perjuangan para pahlawan terutama Batalyon 503 Mayangkara di
bawah pimpinan Mayor Djarot Soebyantoro, dibangunlah sebuah taman yang diberi
nama Taman Mayangkara. Adapun letak taman ini ada di depan Rumah Sakit Islam
(RSI), terdapat monumen Mayor Djarot Soebyantoro menaiki kuda putih Mayangkara.
Warga Surabaya biasa menyebut Monumen Mayangkara. Berada di lokasi ini terasa
makin nyaman karena seluruh area taman telah berhias warna-warni bunga dan
tanaman hias. Bahkan, di sekeliling monument dilengkapi arena untuk jalan-jalan
dan sarana untuk memadu keceriaan bersama keluarga.
No comments:
Post a Comment